Mimpi Annisa Pohan Sebelum Ani Yudhoyono Meninggal Dunia

Annisa Yudhoyono, menantu Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan mendapat firasat sebelum wafatnya Ani Yudhoyono.

oleh Fitri.Syarifah diperbarui 03 Jun 2019, 05:45 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2019, 05:45 WIB
Potret Annisa Pohan setia temani Ani Yudhoyono
Potret Annisa Pohan setia temani Ani Yudhoyono (Sumber: Instagram/annisayudhoyono)

Liputan6.com, Jakarta Annisa Yudhoyono, menantu Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan mendapat firasat sebelum wafatnya Ani Yudhoyono.

" Rabu, Mas Agus (Agus Harimurti Yudhoyono) pergi ke Singapura, karena waktu itu penuh sekali. Hanya Mas Agus yang berangkat duluan," kata Annisa, dilaporkan , Minggu, 2 Juni 2019.

Usai bekam, Annisa sempat tertidur. Kondisi ini, kata Annisa tak bisa.

Sebab, biasanya, usai bekam Annisa segera beraktivitas. Dalam tidurnya, Annisa bermimpi Ani Yudhoyono memanggilnya.

" Mom, mom, begitu dia manggil sekali. Itu terasa nyata. Kemudian saya jawab, dalam mimpi itu saya barang dan jatuh, Memo (Ani Yudhoyono) di bawah tangga memanggil," ujar dia.

Setelah itu, Annisa masih dalam mimpinya, dimintai currivulum vitae (CV) SBY. Annisa sempat bertanya untuk apa CV tersebut.

" Kan Memo dan Pepo mau pisah. Saya tanya mau ke mana Memo, lalu beliau jawab mau mencari aktivitas lain," kata Annisa.

Tidak ada pesan khusus yang disampaikan Ani dalam mimpi tersebut. Tapi, Annisa berharap dapat membangun galeri kain Nusantara di Pacitan.

 Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan saat-saat terakhir mendampingi Ani Yudhoyono, istrinya, saat dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura.

SBY mengatakan, jelang kepergiaannya, Ani berada dalam kondisi tak sadarkan diri. Kondisi ini, kata SBY, karena Ani Yudhoyono dalam pengaruh obat bius.

"  Dokter mengatakan itu sengaja ditidurkan dengan obat bius, sehingga secara logika tidak bisa mendengar lagi," kata SBY, di rumah duka, Minggu, 02 Juni 2019.

Meski demikian, SBY dan keluarga tetap membisikkan kata-kata testimoni, doa, dan harapan bagi Ani. Sebab, keluarga tahu, Ani sedang berjuang keras melawan kanker darah.

" Semua yang kami sampaikan, termasuk yang saya sampaikan, Ibu Ani membalasnya dengan air mata di sudut-sudut matanya," kata dia. ( Maulana Kautsar/Dream)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya