Liputan6.com, Jakarta - Seluruh jemaah haji Indonesia akan memperoleh layanan bus shalawat, termasuk bagi mereka yang memiliki pondokan di wilayah Jarwal, dan berjarak hanya sekitar 800 meter dari Masjidil Haram.
Dengan keberadaan bus shalawat ini, jemaah tidak perlu meyewa kendaraan lagi selama di Makkah, termasuk untuk melakukan umrah perdana di Masjidil Haram.
Baca Juga
Hal ini disampaikan Kabid Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Asep Subhana menanggapi kabar ada sebagian jemaah yang menyewa bus untuk membantu transportasi dari hotel menuju Masjidil Haram guna melaksanakan umrah perdana.
Advertisement
“Pada prinsipnya bidang transportasi sudah menyiapkan layanan untuk melakukan ibadah umrah perdana bagi jemaah haji yang datang pertama kali ke Kota Makkah,” ujar Asep, Senin 15 Juli 2019.
Untuk layanan umrah perdana dari tiap kelompok terbang (kloter), Asep mengaku pihaknya telah menyiapkan enam unit bus shalawat.
“Hitungan kita, satu kloter terbesar berisi 455 orang. Diangkut dengan bus shalawat yang kapasitasnya 70-80 orang. Maka, enam bus shalawat dapat sekali angkut mengantar jemaah haji ke masjidil haram guna umrah perdana,” imbuhnya seperti dikutip dari situs Kemanag.
Hemat Biaya Hidup
Dengan ketersediaan bus shalawat yang dapat dimanfaatkan secara gratis ini, pemerintah berharap jemaah dapat menghemat biaya hidup selama di Makkah. Jemaah pun tidak perlu menyewa kendaraan lain lagi.
Menurut Asep, jumlah bus shalawat pengangkut umrah perdana ini telah mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, pemerintah hanya menyediakan empat bus shalawat untuk melakukan pengangkutan umrah perdana.
“Evaluasi tahun lalu jumlah tersebut dirasa kurang. Maka tahun ini ditambah dua unit lagi. Kita sudah hitung, enam unit bis dirasa cukup,” jelas Asep.
Asep juga menyampaikan, layanan bus shalawat saat ini sudah mulai beroperasi bersamaan dengan masuknya jemaah haji Indonesia ke Kota Makkah, Minggu (14/07) kemarin.
Pada musim haji 1440H/2019M kali ini, pemerintah telah siapkan sembilan rute bus shalawat dengan tiga terminal utama serta sekitar 56 titik perhentian. “Bus ini juga dapat dimanfaatkan jemaah selama 24 jam,” tandas Asep.
Advertisement