Liputan6.com, Jeddah - Peluh tampak bercucuran dari wajahnya. Tanda panasnya cuaca di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Suaranya terdengar berat dan keras tapi dengan intonasi jelas serta tegas.
Sambil berdiri, menyebutkan angka serta kata yang tercatat dalam selembar kertas putih di tangan kiri. Sementara tangan kanan memegang alat komunikasi yang disebut Bravo.
Baca Juga
Dialah Holis Tomin. Seorang tenaga musiman (temus) yang dipercaya menjadi petugas haji Indonesia di Arab Saudi sejak 2002. Kembali tahun ini, pria berusia 42 tahun tersebut bergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019.
Advertisement
Tugas Holis sangat strategis. Mengurusi sektor transportasi. Bertanggung jawab pada bagian penerimaan dan pemberangkatan jemaah haji Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah.
Mulai turun pesawat hingga naik bus dan berangkat ke hotelnya masing-masing. Itu sebabnya dia wajib hadir dalam setiap kelompok terbang (kloter) jemaah yang tiba di Bandara Arab Saudi.
Kedatangan dan keberangkatan jemaah harus sepengetahuannya. Kecuali saat berganti shif dengan rekannya. Untuk dilaporkan ke Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah.
Laporan cepat tidak dikirimkan secara tertulis, tapi disampaikan melalui suara dengan alat komunikasi.
"Yang dilaporkan jumlah kloter, jemaah, nomor bus, sampai nama sopir dan nomor teleponnya," ujar dia kepada Tim Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag), Sabtu (3/8/2019).
Laporan Holis yang diterima petugas KUH, selanjutnya dikirimkan berantai ke Makkah. Informasi bagi petugas penerima kedatangan jemaah di kota tersebut agar bersiap.
Selama 12 jam, dia bertugas berkeliling bandara. Dari satu terminal ke terminal lainnya. Bersama petugas lain, mengatur jemaah haji berdasarkan rombongan. Selanjutnya mengarahkan menuju ke bus sesuai dengan nomor rombongan.
Rata-rata satu kloter jemaah diangkut sebanyak 10 unit bus. Itu berarti, Holis harus mencatat dan melaporkan langsung data dari semua bus tersebut. Dalam sehari, dia mengaku minimal menangani 9-10 kloter.
Tak ada ramuan khusus untuk menjaga suara. Andalan Holis hanya air putih dingin untuk menjaga suaranya tetap keras dan lantang. "Alhamdulillah suara saya tidak pernah habis," kata bapak 4 anak ini.
Ketua Sektor 1 Daker Bandara Jeddah-Madinah, Koen Ismoyo mengatakan, pekerjaan Holis memang sangat penting. Semua informasi yang disampaikan tidak boleh salah.
Sebab, informasi itu menjadi pegangan petugas lain di Daker Makkah atau Madinah. Sehingga bus yang telah berangkat dari bandara bisa diperkirakan sampai pukul berapa di hotel.
"Jadi kalau misalnya bus belum sampai di hotel sesuai waktu perkiraan, maka akan ada tim yang menyisir untuk mencari bus tersebut," jelas dia.
Ikhlas
Pria kelahiran Madura ini mengaku sudah di Arab Saudi sejak muda. Pada 1995 tepatnya. Mengikuti jejak ibu yang mengajaknya ke Arab Saudi.
Saat ditanya suka duka menjadi petugas, Holis tersenyum. "Sukanya dapat gaji. Uang buat masa depan anak dan istri," ujar pria yang bisa berbahasa Arab ini.
Holis mengaku selama di Arab Saudi telah beberapa kali melaksanakan ibadah haji. Jadi, dia pun ikhlas sepenuh hati melayani orang yang dikatakan sebagai Tamu Allah.
Kerap menghadapi jemaah yang sulit diatur, kesabaran jadi penahannya untuk tetap ikhlas melayani.
"Alhamdulillah saya senang melayani jemaah yang merupakan Tamu Allah. Melayani sampai kelar," ujar dia mantap.
Advertisement