Kemenag Usul Akomodasi Full Musim di Madinah

Pada operasional haji 2018, prosentase layanan akomodasi di Madinah yang kita sewa full musim hanya 52 persen.

oleh Nurmayanti diperbarui 01 Okt 2019, 20:41 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2019, 20:41 WIB
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilhami Lubis
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilhami Lubis. (www.haji.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama (Kemenag) berencana mengusulkan penyediaan akomodasi full musim di Madinah, pada penyelenggaraan haji 1441H/2020H. Rencana ini menjadi salah satu bahan pengusulan anggaran penyelenggaraan ibadah haji yang akan disampaikan ke DPR.

Hal ini disampaikan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis saat Evaluasi Layanan Akomodasi, Transportasi, dan Konsumsi di Arab Saudi, yang digelar di Bandung, Jawa Barat.

"Pada operasional haji 2018, prosentase layanan akomodasi di Madinah yang kita sewa full musim hanya 52 persen. Tahun 2019 ini Alhamdulillah bisa kita tingkatkan sebanyak 76 persen. Tahun depan kita akan usulkan agar dapat 100 persen," kata Sri Ilham seperti mengutip laman Kemenag.go.id, Selasa (1/10/2019).

Namun, menurut Sri Ilham, sistem sewa full musim itu menimbulkan konsekuensi bertambahnya biaya sewa hotel di Madinah. Hal ini yang menurutnya perlu dilakukan kajian, sehingga dapat dilakukan pengusulan penambahan anggaran.

"Saat ini sewa hotel di Madinah yang dibayarkan pemerintah Indonesia dengan kombinasi sewa full musim dan blocking time sebesar 1.200 SAR per orang. Sementara, bila ingin menggunakan sistem sewa 100 persen full musim, maka biaya yang harus dibayarkan tentu lebih besar," jelas Sri Ilham.

 

Keuntungan

Menyewa akomodasi secara full musim menurut Sri Ilham memiliki keuntungan tersendiri dalam pengorganisasian jemaah haji selama di Madinah.

"Keberadaan hotel full musim ini pun terbukti sangat membantu, terutama saat terjadi perubahan jadwal penerbangan," ungkap Sri Ilham.

Pada operasional haji 1440H/2019M, menurut Sri Ilham, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah sempat mengalami kendala ketika terjadi pergeseran jadwal penerbangan.

"Kita sempat mengalami kendala penempatan jemaah, ketika ada 86 kloter mengalami perubahan jadwal penerbangan. Dan saat seperti ini, keberadaan penginapan yang kita sewa full musim sangat membantu dan memudahkan panitia untuk melakukan dikonfigurasi penempatan," tutur Sri Ilham.

Sri Ilham juga menuturkan, masih sama dengan tahun ini, pihaknya pun akan berusaha untuk mendapatkan hotel akomodasi jemaah di kawasan Markaziyah. "Karena kita tahu, hotel di kawasan Markaziyah memiliki kualitas yang jauh lebih baik," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya