Liputan6.com, Jakarta Jadwal buka puasa hari ini Selasa 28 April 2020 sudah pasti tak boleh terlewatkan bagi Anda yang berpuasa. Karena jadwal buka puasa hari ini Selasa 28 April 2020 berbeda tiap daerahnya, penting untuk mengetahui jadwal yang tepat agar dapat berbuka tepat waktu.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, jadwal buka puasa hari ini Selasa 28 April 2020 juga berubah untuk tiap hari. Sepanjang bulan Ramadan, umat Muslim berlomba mencari keberkahan. Tak hanya puasa, berkah Ramadan dapat diraih dari ibadah sunah seperti salat malam, dzikir, i'tikaf, membaca Al Quran, dan masih banyak lagi.
Dalam agama Islam, puasa dilaksanakan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci Al Quran. Perintah puasa ini tertuang pada Surat Al Baqarah ayat 183. Makna surat Al Baqarah ayat 183 sudah semestinya di pahami oleh setiap umat Islam yang menjalankan puasa Ramadan.
Nah, sembari menunggu waktu berbuka berikut jadwal buka puasa hari ini Selasa 28 April 2020 untuk beberapa kota besar di Indonesia dan makna surat Al Baqarah ayat 183 dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(28/4/2020).
Jadwal buka puasa hari ini Selasa 28 April 2020
Berikut jadwal buka puasa hari ini Selasa 28 April 2020, 5 Ramadan 1441H di kota-kota besar Indonesia:
Banda Aceh 18:49 WIB
Medan 18:33 WIB
Padang 18:22 WIB
Pekanbaru 18:19 WIB
Palembang 18:02 WIB
Bandung 17:51 WIB
Jakarta 17:50 WIB
Yogyakarta 17:35 WIB
Semarang 17:35 WIB
Surabaya 17:26 WIB
Pontianak 17:47 WIB
Banjarmasin 18:22 WITA
Denpasar 18:14 WITA
Makassar 18:01 WITA
Palu 18:04 WITA
Mataram 18:11 WITA
Kupang 17:39 WITA
Ambon 18:28 WIT
Sorong 18:18 WIT
Jayapura 17:39 WIT
Advertisement
Bunyi Surat Al Baqarah ayat 183
Ayat yang berisi firman Allah mengenai kewajiban puasa ini tertuang pada Surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Surat Al Baqarah ayat 183 ini mengandung banyak makna dan pelajaran mengenai pelaksanaan puasa Ramadan. Selain Surat Al Baqarah ayat 183, ada ayat lain dalam Surat Al Baqarah yang menjelaskan lebih rinci mengenai kewajiban berpuasa.
Makna Tiap kalimat Surat Al Baqarah ayat 183
Makna dari kalimat كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ yang artinya “Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian” ditafsirkan oleh Imam Al Alusi sebagai berikut:
“Yang dimaksud dengan ‘orang-orang sebelum kalian’ adalah para Nabi sejak masa Nabi Adam ‘Alaihissalam sampai sekarang, sebagaimana keumuman yang ditunjukkan dengan adanya isim maushul. Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid, yang dimaksud di sini adalah Ahlul Kitab. Menurut Al Hasan, As Suddi, dan As Sya’bi yang dimaksud adalah kaum Nasrani.
Ayat ini menunjukkan adanya penekanan hukum, penambah semangat, serta melegakan hati lawan bicara (yaitu manusia). Karena suatu perkara yang sulit itu jika sudah menjadi hal yang umum dilakukan orang banyak, akan menjadi hal yang biasa saja.
Adapun permisalan puasa umat Muhammad dengan umat sebelumnya, yaitu baik berupa sama-sama wajib hukumnya, atau sama waktu pelaksanaannya, atau juga sama kadarnya”
Kalimat yang terakhir adalah لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ yang berarti “Agar kalian bertaqwa”
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan dengan ringkas: “Maksudnya, agar kalian bertaqwa dari maksiat. Sebab puasa dapat mengalahkan syahwat yang merupakan sumber maksiat"
Advertisement
Ayat lain dalam Surat Al Baqarah yang menjelaskan tentang puasa
1. Q.S. Al-Baqarah ayat 184
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
2. Q.S. Al-Baqarah ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.