Quraish Shihab: Saleh Tidaknya Seseorang, Bukan Dinilai dari Puasa atau Salatnya

Quraish Shihab menjelaskan, puasa dijadikan Allah sebagai arena berlomba meraih kebajikan, melawan diri sendiri dan olah jiwa.

oleh Maria Flora diperbarui 05 Mei 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 11:15 WIB
Quraish Shihab: Jika Kita Takut pada Allah, Maka Mendekatlah
Quraish Shihab: Jika Kita Takut pada Allah, Maka Mendekatlah (Foto: SCTV)

Liputan6.com, Jakarta Bersegeralah berbuka, begitu matahari terbenam. Pesan Nabi SAW ini, menurut cendikiawan muslim Quraish Shihab, bukan berarti bahwa seseorang harus duduk di depan hidangan hingga magrib menjelang.

"Untuk itu, jangan menilai kesalehan seseorang dari puasa dan salatnya saja. Ketahuilah bahwa puasa dijadikan Allah sebagai arena berlomba meraih kebajikan, melawan diri sendiri dan olah jiwa," jelas Quraish Shihab.

Tidak ada ibadah yang lebih ampuh mengantar kekuatan tekad dan kelapangan dada, seperti halnya puasa.

"Tidak ada juga yang mengantar pelakunya meraih kemenangan melawan dirinya sendiri sebagaimana puasa," lanjutnya.

"Itu sebabnya, mengapa yang berpuasa merasa gembira. Bukan karena hidangan yang telah tersedia, melainkan karena telah berhasil melawan hawa nafsunya," ucap Quraish Shihab di akhir renungannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya