Puasa Ramadan Saat Pandemi Corona COVID-19 di Nigeria, Makanan Sulit Didapat

Berikut adalah kisah dari warga di Abuja, Nigeria, saat menjalani ibadah puasa Ramadan 2020 di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 yang masih berlangsung di negara tersebut.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Mei 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi bulan Ramadan (AP)
Ilustrasi bulan Ramadan (AP)

Liputan6.com, Jakarta- Dengan pandemi Virus Corona COVID-19 yang masih berlangsung, aktivitas berpuasa di bulan suci Ramadan 2020 berubah bagi banyak orang di Abuja, Nigeria. 

Karena lockdown yang diterapkan di negara tersebut, dilaporkan bahwa pasar-pasar hanya dibuka dalam dua kali seminggu, selama beberapa jam.

Kendati demikian, mereka yang tidak mampu membeli cukup makanan untuk bertahan selama sisa pekan masih berupaya untuk menjalankan puasa selama Ramadan.

Abdulsalam Saidat Adenike, seorang pengusaha, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dirinya bisa untuk tetap berada di rumah. Tetapi, ia juga menceritakan bahwa dirinya kebingungan bagaimana bisa mendapat makanan. 

"Bahkan orang-orang yang kamu lihat di pasar, adalah orang-orang yang punya uang untuk membelinya (tapi tak bisa karena pedagang tutup). Beberapa orang berada di rumah tanpa mendapatkan satu cangkir beras untuk dimakan. Tidak mungkin bagiku berpuasa jika tak punya makanan. Aku tidak bisa berpuasa," kata Abdulsalam. 

Abdulsalam juga mengatakan, bahwa ia perlu makan di tengah malam dan ketika berbuka puasa, dua kali dalam sehari. Jadi ada kesulitan yang memungkinkan dirinya untuk berpuasa di bulan suci Ramadan ini. 

Sejak 30 Maret, pemberlakuan lockdown telah diterapkan di Abuja, dan pembatasan-pembatasan untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19 tersebut dilaporkan telah menyebabkan banyak warga kehilangan pekerjaan, membuat keluarga-keluarga berjuang tanpa penghasilan, seperti dikutip dari Aljazeera, Senin (11/5/2020). 

Saksikan Video Berikut Ini:

Pelonggaran Pembatasan Secara Bertahap

Ilustrasi Ramadan. (Pixabay)
Ilustrasi Ramadan. (Pixabay)

Namun, secara bertahap, Pemerintah Nigeria dilaporkan mulai mengurangi aturan lockdown di ibu kota.

Juga laporan bahwa adanya pengumuman bagi keluarga yang membutuhkan akan menerima uang tunai bulanan dan paket makanan. Tetapi ada beberapa keluarga yang mengatakan bahwa mereka belum menerima bantuan apa pun.

Banyak orang di Nigeria mengatakan bahwa pemberlakuan lockdown telah membuat mereka rentan selama bulan suci Ramadan, mengingat populasi umat Muslim di negara tersebut adalah yang terbesar di Afrika Barat. 

Pada biasanya, Ramadan melibatkan aktivitas pertemuan dengan komunitas, seperti ibadah dan berbuka bersama contohnya, yang semuanya telah dibatasi karena Virus Corona COVID-19. Sebagian besar masjid saat ini juga dilaporkan menyiarkan khotbah mereka secara online.

Mengutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Nigeria saat ini memiliki 4.399 kasus Corona COVID-19, 778 pasien sembuh, dan 143 kematian karena virus tersebut berdasarkan Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya