Diam-Diam Bukber, 16 Orang Termasuk Anak-Anak Positif COVID-19

Imbauan pemerintah di sejumlah negara dalam menekan penyebaran virus COVID-19, kerap diabaikan masyarakat. Padahal hal ini dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Mei 2020, 15:41 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 09:40 WIB
Ilustrasi Buka Bersama
Bukber atau buka bersama identik dengan temu kangen teman sebaya, namun kini bukber bisa menjadi wadah mencari jodoh

Liputan6.com, Jakarta Imbauan pemerintah di sejumlah negara dalam menekan penyebaran virus COVID-19, kerap diabaikan masyarakat. Padahal hal ini dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Seperti yang terjadi di Bahrain. Imbauan untuk menghindari pertemuan diabaikan oleh satu keluarga.

Menurut laman Worldofbuzz, Kementerian Kesehatan setempat mengungkapkan bahwa seluruh anggota keluarga tersebut berkumpul untuk buka puasa bersama pada 9 Mei lalu. Namun mereka sama sekali tidak menggunakan masker serta mempraktikkan jarak sosial.

"Sebanyak 16 anggota keluarga positif COVID-19, setelah satu orang terinfeksi menghadiri perjamuan buka puasa. Ia menyebarkan virus ke orangtua, saudara kandung juga anak-anak," tulis Direktur Jenderal Kesehatan Bahrain, Dr Noor Hisham Abdullah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Vaksin belum ditemukan

Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita mengungkapkan, pemerintah Indonesia bahkan dunia hingga saat ini belum dapat menjawab mengenai pertanyaan kapan pandemi virus Corona ini akan berakhir.

"Seluruh dunia juga tidak tahu, karena virus ini, untuk vaksinnya belum ditemukan. Jadi, maka dari itu, sampai dengan vaksin belum ditemukan, kita harus bisa selalu berhadapan dengan virus ini," ungkap Wiku dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (12/5/2020).

Menurut Wiku, sudah sering disampaikan bahwa protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menggunakan masker, menjaga jarak dan beraktivitas di rumah menjadi hal baru yang wajib dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus Covid dalam masa pandemi seperti ini.

Selain itu, lanjut Wiku beberapa kebijakan telah diambil oleh beberapa negara di dunia seperti penerapan lockdown, karantina wilayah dan pembatasan wilayah dan sebagainya.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan dengan mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),yang hingga saat ini masih diterapkan dan diberlakukan hingga waktu yang belum ditentukan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya