Liputan6.com, Jakarta Menurut Quraish Shihab, syariat dari segi pengertian bahasa adalah jalan menuju sumber air.
"Jika manusia dan makhluk hidup membutuhkan air dari segi fisik, maka dari segi agama syariat dibutuhkan untuk rohani," ungkap cendikiawan muslim ini.Â
Baca Juga
Syariat, lanjut Quraish Shihab adalah ketentuan dan dasar-dasar yang ditetapkan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan alam, sesama dan Allah SWT.
Advertisement
Dalam bahasa Alquran, ketentuan-ketentuan hukum itu adalah amal saleh. Amal adalah penggunaan daya. Daya manusia yang terdiri dari daya fisik, pikir, kalbu, dan hidup, semua diatur oleh syariat dan penggunaannya haruslah bermanfaat.
Quraish Shihab juga menjelaskan, bahwa Syariat ditujukan kepada manusia yang berakal, dewasa, dan sadar. Oleh karenanya syariat tidak diwajibkan untuk mereka yang kehilangan kesadarannya, anak-anak, dan yang tidur.
Dia juga mengungkap bahwa Islam adalah akidah dan syariat. Konsekuensi saat seseorang menolak akidah atau syariat, maka menjadikan seorang dinilai non muslim.
"Apabila menerima akidah, namun tidak melaksanakan syariat, tetap dinilai muslim, tapi menjadi muslim yang durhaka dan berpotensi mendapat hukuman dari Allah SWT," ujar Quraish Shihab.Â