Liputan6.com, Jakarta Larangan mudik Lebaran 2021 tidak banyak memengaruhi pergerakan ekonomi industri pariwisata. Alasannya, perputaran ekonomi tetap lebih banyak bergerak di kota ketimbang desa.
"Industri pariwisata ini tidak bergerak di desa, uang bergerak di kota," kata Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun, seperti ditulis, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga
Secara umum, Ikhsan mengatakan potensi bergeraknya uang di sektor pariwisata lebih besar dari kedatangan wisatawan mancanegara (wisman).
Advertisement
Kebijakan larangan masuk wisman nyatanya membuat negara kehilangan pemasukan hingga Rp 60 triliun per tahun. Sedangkan potensi dari wisatawan domestik hanya mampu menghasilkan Rp 30 triliun dalam setahun.
"Pariwisata ini dari wisman negara kehilangan Rp 60 triliun," kaya dia.
Untuk itu, Pemerintah memilih menggerakkan pariwisata yang dilakukan masyarakat lokal yang bisa menghasilkan Rp 30 triliun. Hal ini dilakukan sambil menunggu kebijakan dibukanya kembali wisatawan mancanegara yang mengunjungi destinasi pariwisata di Indonesia.
"Sambil menunggu kebijakan untum wisman kita ambil dulu potensi yang Rp 30 triliun," kata dia .
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1,3 Juta Pekerja Kembali Bekerja
Dengan begitu lanjut Ikhsan, maka sektor pariwisata mulai kembali bergerak. Setidaknya 1,3 juta pekerja sektor ini bisa kembali bekerja.
Sisi lain, UMKM sektor pariwisata yang menyerap tenaga kerja hingga 300 ribu orang ini juga bisa bangkit. Terlebih kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan saat ini sudah meningkat dibandingkan sebelumnya.
"Orang mulai sadar (terapkan protokol kesehatan) kok," katanya.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement