Jelang Mudik Lebaran 2022, Menko PMK Minta Menkes Siapkan Posko Kesehatan

Jelang arus mudik Lebaran 2022, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin diminta untuk menyiapkan posko kesehatan di jalur mudik yang tersebar di sejumlah jalur tol maupun non-tol.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Apr 2022, 06:15 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 06:15 WIB
Mudik Lebaran 2022
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berkeliling meninjau kesiapan jalur mudik Lebaran 2022 di Pulau Jawa. Salah satunya di proyek pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) jalur B (Km 67-Km 50). (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang arus mudik Lebaran 2022, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin diminta untuk menyiapkan posko kesehatan di jalur mudik yang tersebar di sejumlah jalur tol maupun non-tol.

Seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Mudhadjir Effendy dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor Terkait Persiapan Mudik Lebaran 2022.

"Kepada Menteri Kesehatan agar mempersiapkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas posko kesehatan di sepanjang jalur mudik. Dan ini sudah mulai dilakukan," ujar Muhadjir di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta.

Selain di sejumlah jalur mudik, Muhadjir Effendy juga mengatakan, posko kesehatan perlu tersedia di simpul-simpul transportasi publik baik darat, laut, maupun udara. Perlu dilakukan juga koordinasi lintas sektor dengan pemerintah daerah setempat mengenai posko tersebut.

Lebih lanjut, Muhadjir Effendy, mengatakan, perlu disiapkan posko kesehatan di bandara, stasiun, dan pelabuhan.

"Kemudian di tempat-tempat istirahat atau rest area sepanjang tol," katanya.

"Ini harus berkoordinasi dengan pihak lain, utamanya dari pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah setempat, baik di tingkat kelurahan, kecamatan. Yakni gubernur, bupati, dan wali kota," Muhadjir menambahkan.

Terkait dengan pelayanan kesehatan sepanjang mudik Lebaran 2022, Muhadjir Effendy menekankan, perlu upaya antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Hal ini pun menyangkut bagaimana kesehatan pemudik.

 

Antisipasi Pemudik Sakit atau Kurang Fit

Sementara keberadaan pemudik yang dalam keadaan sakit atau kurang fit harus menjadi perhatian dan disiapkan antisipasi menanganinya.

"Pemudik yang dalam keadaan sakit, pemudik yang tidak fit, dan mereka yang kurang memahami makna dari kesehatan, ini yang saya kira harus kita antisipasi dan perhatikan," terangnya.

Demi memberikan edukasi kesehatan kepada pemudik, kata Muhadjir, upaya pelayanan kesehatan yang berfokus pada promosi dan penyediaan hotspot layanan kesehatan juga perlu disebarluaskan. Demikian pula sarana dan prasarana seperti ambulans jika dibutuhkan membawa pasien darurat ke rumah sakit, harus disiapkan.

"Hotspot layanan kesehatan ini dapat didirikan di pintu exit, pos kesehatan di jalur tol, pos kesehatan di jalur non tol," jelas Menko Muhadjir.

"Dan juga pos kesehatan di tempat-tempat wisata. Kemudian kesiapan ambulans di jalur tol dan di posko kesehatan sendiri. Perhatikan juga kesiapan puskesmas dan rumah sakit serta pemeriksaan kesehatan untuk pemudik."

Posko Vaksinasi COVID-19 di Jalur Mudik

Vaksinasi booster menjadi syarat utama mudik Lebaran 2022. Guna memperlancar mudik Lebaran tahun ini, Pemerintah turut menyediakan posko vaksinasi COVID-19 di jalur mudik sehingga individu yang belum mendapat booster bisa mendapatkannya dengan mudah.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan,jumlah dan penempatan pos akan dikoordinasikan dengan Kementerian Perhubungan, TNI, dan Polri. Hal ini juga terkait dengan persediaan sumber daya manusia (SDM) dan  pengelolaan rantai dingin vaksin.

Jumlah vaksin booster yang disediakan pada saat mudik Lebaran 2022 pun disesuaikan dengan jumlah pos mudik.

"Sebagai contoh, pos mudik besar bisa mencapai 1.000 dosis, sedangkan posko kecil mungkin sekitar 150 sampai 300 dosis," terang Nadia melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 13 April 2022.

Bagi para pengelola berbagai moda transportasi, Nadia meminta memastikan semua pengemudi dan staf pendukungnya sudah mendapatkan vaksinasi booster sesuai dengan jadwalnyaa sebelum masa mudik Lebaran. 

Prosedur Penganan KIPI

Apabila pemudik mengalami Kejadian Ikutan pasca imunisasi (KIPI), Siti Nadia Tarmizi menambahkan, prosedur penanganan KIPI tetap disiapkan.

“Jadi akan ada ambulans yang standby yang nanti akan membawa kalau memang ada kasus KIPI yang tentunya sesuai kriteria butuh perawatan di rumah sakit. Tapi kalau KIPI nya ringan cukup dengan minum pereda nyeri seperti parasetamol,” tambahnya.

Efek samping booster umumnya sakit di lengan yang disuntik, merasa lelah, sakit kepala, pegal, dan demam. Namun, beberapa orang mungkin juga tidak merasakan efek samping apa pun setelah mendapatkan booster.

Meski Pemerintah menyediakan posko vaksinasi COVID-19, Kementerian Kesehatan mengimbau pemudik untuk jauh-jauh hari sebelum mudik Lebaran melakukan vaksinasi booster. Tujuannya, agar pemudik nyaman dan jika mengalami KIPI, maka dialami di rumah, bukan saat perjalanan mudik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya