Hukum Ziarah Kubur di Hari Raya Idul Fitri, Boleh atau Tidak?

Hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri adalah boleh sebagaimana ziarah sebelum Ramadhan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 28 Apr 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi meninggal, kematian, makam, kuburan
Ilustrasi meninggal, kematian, makam, kuburan. (Photo by Quick PS on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Memahami ziarah kubur adalah kegiatan berkunjung ke makam keluarga atau kerabat dekat untuk mendoakannya. Dalam kitab berjudul Al-Adzkar oleh Imam Nawawi dijelaskan para ulama sepakat doa ziarah kubur akan bermanfaat dan sampai kepada mereka.

Lalu apa hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri?

Hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri adalah boleh sebagaimana ziarah sebelum Ramadhan. Dalam buku berjudul Kitab Doa-doa Ketika Berziarah oleh Siti Nur Aidah (2021:3), ziarah kubur menjelang Ramadhan atau sesudah pulang sholat Idul Fitri merupakan sebuah kebiasaan umat Islam.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri, bacaan doa ziarah kubur, dan adab ziarah kubur yang benar, Sabtu (23/4/2022).

Hukum Ziarah Kubur di Hari Raya Idul Fitri

Zakat
lustrasi muslim. (Sumber: Unsplash.com)

Melakukan ziarah kubur di hari raya Idul Fitri sudah menjadi kebiasaan hingga membudaya bagi umat muslim di Indonesia. Apa hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri tersebut?

Hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri adalah boleh sebagaimana ziarah sebelum Ramadhan. Dalam buku berjudul Kitab Doa-doa Ketika Berziarah karya Siti Nur Aidah (2021:3), ziarah kubur menjelang Ramadhan atau sesudah pulang sholat Idul Fitri merupakan sebuah kebiasaan umat Islam.

Bisa dikatakan, hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri adalah boleh meski hanya bagian dari tradisi karena tidak ada hadis yang menjelaskan keutamaan melakukan ziarah kubur di hari raya Idul Fitri.

“… walaupun tidak ada hadis khusus, namun tradisi ini merupakan sebuah aktivitas untuk mengingatkan peziarah bahwa kehidupan di dunia ini tidak ada yang kekal,” dijelaskan.

Sejarah mencatat, Rasulullah SAW pernah melarang ziarah kubur termasuk mengkategorikan hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri tidak boleh, tetapi kemudian membolehkannya. Rasulullah SAW kemudian mempersilakan umatnya untuk ziarah kubur. Ia juga menziarahi kubur ayahnya dan ibunya.

Beberapa hari menjelang meninggal, Rasulullah SAW menziarahi makam-makam sahabat di Uhud. Ziarah tersebut seolah mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang berada di Uhud.

“Jadi, tentang masalah ziarah kubur tidak ada ikhtilaf di antara ulama. Kita boleh berselisih pendapat kalau pada masalah itu ada ikhtilaf. Boleh kata Maliki, gak boleh kata Hambali. Boleh kata Syafi'i, tak boleh kata Hanafi,” terang Ustaz Abdul Somad (UAS) dikutip dari YouTube Ustadz Abdul Somad Official, Kamis (24/3/2022).

Hadis yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW besabda:

Dulu aku melarang kalian untuk ziarah kubur. Sekarang lakukanlah ziarah kubur, karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan akhirat.” (HR. Ahmad no. 1236)

Menurut UAS, hadis tentang ziarah kubur termasuk hadis qauli dan fi’li. Maka hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri dan sebelum Ramadhan tidak ada yang bisa mengelak dari ziarah kubur. Sebab kedua tentang hukum ziarah kubur di hari raya Idul Fitri adalah dalilnya menunjukkan tentang disunahkannya berziarah ke makam orang-orang beriman.

Bacaan Doa Ziarah Kubur di Hari Raya Idul Fitri dan Sebelum Ramadhan

ilustrasi muslim salat/freepik
Ilustrasi berdoa. (Sumber: Freepik.com)

Lalu bagaimana bacaan doa ziarah kubur singkat tersebut? Ini penjelasan tentang bacaan doa ziarah kubur singkat yang Liputan6.com lansir berdasarkan kesepakatan para ulama Nahdlatul Ulama (NU).

 

Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat Bahasa Arab:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

سَـــلاَمُ اللهِ يـَا سَـــادَةْ ۩ مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْـْشَاكُمْ عِبَـــــادَ اللهِ جِـئْنَــاكُمْ ۩ قَـصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَـاكُمْ تُـعِــيـْنُوْنَــــا تُـغِــــيْثُوْنَــــا۩ بـهِمَّتِكُمْ وَجَــدْوَاكُـمْ فَأَحْبُـوْنَـــــا وَأَعْـطُوْنَــــا ۩ عَـطَاَياكُمْ هَـــدَايَـاكُمْ فَــــلاَ خَيَّـبْتُـمُوْا ظَـــنِّيْ ۩ فَحَــاشَاكُمْ وَحَاشَاكُمْ سَــعِدْنَـــا إِذْ أَتَيْنــَاكُمْ ۩ وَفُزْنَــا حِيْنَ زُرْنَــــاكُمْ فَـقـُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا ۩ إِلَى الرَّحْمٰنِ مَـوْلاَكُمْ عَسَى نُحْظَى عَسَى نُعْطَى ۩ مَـزَايـَا مِنْ مَزَايـَاكُمْ عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَـــةْ ۩ تَـغْشَـانَا وَتَـغْشَاكُمْ سَــــلاَمُ اللهِ حَـيــَّــاكُـــم ۩ وَعـَيْنُ اللهِ تَـرْعَــاكُمْ وَصَـــــلَّى اللهُ مـَوْلاَنَـــا ۩ وَسَـــــلَّمَ مَا أَتَـيْنَـــاكُـــــمْ عَلَى الْمُخْـتَارِ شَـــافِعِنَــا ۩ وَمُـنْقـِذِنَـا وَإِيَّـــــاكُمْ

Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat Latin:

“Bismillâhirrahmânirrahîm

Salâmullâhi yâ sâdah minar-Rahmâni yaghsyâkum

Ibâdallâhi ji’nâkum qashadnâkum thalabnâkum

Tu'înûnâ tughîtsûnâ bihimmatikum wa jadwâkum

Fa ahbûnâ wa a'thûnâ 'athâyâkum hadâyâkum

Falâ khayyabtumû dzannî fahâsyâkum wahâsyâkum

Sa'idnâ idz ataynâkum wa fuznâ hîna zurnâkum

Faqûmû wasyfa'û fînâ ilâr-rahmâni mawlâkum

'Asâ nuhdzâ 'asâ nu'thâ mazâyâ min mazâyâkum

'Asâ nadzrah 'asâ rahmah taghsyânâ wa taghsyâkum

Salâmullâhi hayyâkum wa 'ainullâhi tar'âkum

Wa shallâllâhu mawlânâ wasallam mâ atainâkum

'Alâl mukhtâri syâfi'înâ wa munqidzinâ wa iyyâkum”

Arti Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat:

“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu. Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu. Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu). Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini). Maka cintailah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu.”

“Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami). Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu, maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat ar-Rahman, Tuanmu. Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu.”

“Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau. Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau. Mudah-mudahan rahmat Allah dan keselamatan semakin terlimpah kepada tuan kita, manusia pilihan yang mensyafaati dan menyelamatkan kita.”

 

Adab Ziarah Kubur

Ilustrasi meninggal, kematian, makam, kuburan
Ilustrasi makam. (Sumber: Unsplash.com)

Apabila sudah memahami bacaan doa ziarah kubur singkat, ketahui adab ziarah kubur dalam Islam yang sesuai dengan sunah.

Dalam buku berjudul Panduan Ziarah Kubur oleh Sutejo Ibnu Pakar, ada empat hal penting yang menjadi panduan ziarah kubur yang benar atau adab ziarah kubur. Ini penjelasan adab ziarah kubur.

1. Mengucapkan Salam

Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr, minal mu’minîna wal muslimîn, antum lanâ farthun, wa nahnu insyâallâhu bikum lâhiqûn.

Artinya: "Salam atas para penghuni kubur, mukminin dan muslimin, engkau telah mendahului kami, dan insya Allah kami akan menyusulmu."

2. Membaca Surat-Surat Pendek

Surat pendek apa saja yang perlu dibaca saat berziarah kubur? Dijelaskan:

- surat Al-Qadar (7 kali),

- surat Al-Fatihah (3 kali),

- surat Al-Falaq (3 kali),

- surat An-Nas (3 kali),

- surat Al-Ikhlash (3 kali), dan

- ayat Kursi (3 kali).

3. Membaca Doa Dihindarkan dari Azab 3 Kali

Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhammad an lâ tu’adzdziba hâdzal may¬yit.

Artinya: "Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini."

 4. Meletakkan Tangan di Kuburan dan Membaca Doa

Allâhumarham ghurbatahu, wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin raw‘atahu, wa askin ilayhi min rahmatika yastaghnî bihâ ‘an rahmatin min siwâka, wa alhiqhu biman kâma yatawallâhu.

Artinya: "Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya, tenteramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak membutuhkan kasih sayang dari selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia cintai."

Apabila ingin mempersingkat prosesnya, pada adab ziarah kubur bagian 3 dan bagian 4 bisa langsung diganti dengan membaca bacaan doa ziarah kubur singkat yang sudah paparkan sebelumnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya