Niat dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Hilangkan Hadas Besar atau Junub

Suci dari hadas kecil dan besar merupakan bagian dari syarat sahnya sholat. Hadas kecil dapat dibersihkan dengan cara berwudhu, sedangkan hadas besar dibersihkan dengan cara mandi janabah atau mandi junub.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 09 Agu 2022, 10:57 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi mandi wajib
Ilustrasi mandi wajib. Foto: pexels pixabay.

Liputan6.com, Semarang - Suci dari hadas kecil dan besar merupakan bagian dari syarat sahnya sholat. Hadas kecil dapat dibersihkan dengan cara berwudhu. Sedangkan hadas besar dibersihkan dengan cara mandi janabah atau mandi junub atau mandi wajib.

Mandi janabah dikenal juga sebagai mandi besar atau mandi wajib. Mandi ini dilakukan ketika keadaan junub atau setelah melahirkan, haid, dan nifas.

Seseorang dikatakan dalam keadaan junub ketika mengalami salah satu dari dua hal. Pertama, mengeluarkan mani dari kelamin laki-laki atau perempuan baik karena mimpi basah, mempermainkannya, maupun gairah yang timbul dari pikiran. Kedua, berhubungan seksual meski tidak mengeluarkan mani.

Kondisi junub tersebut harus dibersihkan dengan cara mandi wajib agar seorang muslim bisa melaksanakan ibadahnya. Lantas, bagaimana cara mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar?

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Rukun Mandi Wajib

Sambaran petir (4)
Ilustrasi kepala pancuran mandi. (Sumber Flickr)

Tata cara mandi wajib telah diatur dalam ilmu fikih. Orang yang mandi wajib harus memenuhi rukun-rukunnya.

Rukun mandi wajib ada dua. Pertama adalah niat. Niat dapat dilafalkan bersamaan saat menyiramkan air ke tubuh.

Jika lupa niatnya, Anda bisa menggunakan lafal niat mandi wajib berikut yang dinukil dari NU Online.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى 

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Menurut pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya, niat mandi wajib tidak selalu harus berbahasa Arab.

“Pakai bahasa Arab boleh, kalau tidak cukup ‘aku niat mandi besar’. Niatnya pakai bahasa Jawa juga boleh,” katanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (9/8/2022)..

Rukun kedua adalah meratakan air ke sekujur tubuh, termasuk rambut dan bulu-bulunya. Bagian yang berambut atau berbulu dapat dibersihkan dengan air mengalir. 

Jika tidak ada air sama sekali, mandi wajib dapat dilakukan dengan tayamum. Wallahu’alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya