Liputan6.com, Jakarta - Hari kiamat pasti akan terjadi. Itu sudah janji Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an. Namun, terkait waktu pasti terjadinya kiamat tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT. Bahkan, Rasulullah SAW pun tidak mengetahui waktu tepatnya kiamat.
Dalam beberapa ayat Al-Qur’an diterangkan bahwa waktu persis hari kiamat terjadi hanyalah Allah SWT yang tahu. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang pengetahuan waktu terjadinya kiamat milik Allah SWT adalah surat al-A’raf ayat 187.
Baca Juga
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Advertisement
Berdasarkan tafsir Tahlili yang bersumber dari Kemenag RI, ayat ini menegaskan bahwa yang mengetahui waktu terjadinya kiamat hanyalah Allah SWT. Tidak ada seorang makhluk pun yang mengetahui kapan hari kiamat akan terjadi. Dengan demikian, hari kiamat menjadi hal gaib yang harus diimani oleh setiap muslim.
Kemudian muncul pertanyaan, kenapa waktu kiamat dirahasiakan Allah SWT?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Di Balik Waktu Kiamat yang Dirahasiakan
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Sayyid Quthb dalam buku “Ensiklopedia” Kiamat karangan Umar Sulaiman al-Asyqar berkata:
“Sesuatu yang majhul (yang tidak diketahui) adalah unsur utama dalam kehidupan manusia dan dalam pembentukan kejiwaan mereka. Dalam kehidupan mereka harus ada sesuatu majhul yang mereka cari.
Seandainya segala sesuatu terbuka dan diketahui mereka, kegiatan mereka akan terhenti, dan kehidupan mereka akan hambar. Di balik yang majhul, manusia berjalan, lalu mereka berhati-hati, berharap, mencoba dan belajar.
Manusia menyingkap dari potensi diri dan potensi alam sekitar yang tersembunyi, dan menggantungkan hati dan perasaan mereka pada kiamat yang tak diketahui. Waktu yang telah dijanjikan (kiamat) melindungi mereka dari kekacauan konsentrasi, sebab mereka tak mengetahui kapan kiamat terjadi.
Dengan menanti waktu yang telah dijanjikan, manusia yang fitrahnya sehat dan lurus selalu waspada dan bersiap diri. Adapun orang yang fitrahnya rusak dan selalu mengikuti hawa nafsu, lalai sehingga jatuh dan terpuruk dalam kehinaan.”
Hikmah tidak diberi tahu waktu datangnya kiamat adalah agar setiap muslim senantiasa terus berupaya menjalankan kewajibannya sebagai bekal persiapan di hari akhir dan akhirat nanti. Andai waktu rinci kiamat diberi tahu, manusia bisa saja menunda untuk beramal saleh kemudian akan semakin rajin ketika kiamat sudah dekat. Beruntung Allah SWT merahasiakan waktu persisnya kiamat.
Wallahu'alam.
Advertisement