Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ibadah ini tergolong wajib dikerjakan bagi yang tidak memiliki udzur syar’i seperti sakit, bepergian, dan sebagainya.
Kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183. Pada ayat ini Allah SWT mewajibkan orang-orang yang beriman untuk berpuasa.
Baca Juga
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah: 183)
Advertisement
Setiap orang yang berpuasa wajib niat dan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar di waktu Subuh sampai terbenam matahari di waktu Maghrib.
Umat Islam dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktunya telah tiba. Rasulullah Saw bersabda: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no 1957 – Muslim no.1098).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Lafal Doa Buka Puasa Ramadhan
Ketika berbuka puasa ada doa yang dapat dibacakan sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Mu’adz bin Zuhrah.
كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Artinya: “Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka,” (HR. Abu Daud).
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah SAW membaca doa berikut ini.
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah,” (HR. Abu Daud).
Advertisement
Doa Dilafalkan Sebelum atau Setelah Berbuka Puasa?
Dalam praktiknya, doa berbuka puasa dilafalkan sebelum atau setelah berbuka puasa? Pertanyaan ini telah dijelaskan oleh Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin seperti dikutip dari NU Online.
ـ (وقوله: عقب الفطر) أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله، ولا عنده
Artinya: “Maksud dari (membaca doa buka puasa) ‘setelah berbuka’ adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka.”
Menurut Syekh Said bin Muhammad Ba’ali dalam kitab Busyra Al-Karim, memang disunahkan berbuka puasa dengan membaca doa. Doa berbuka puasa lebih utama dilafalkan setelah berbuka.
ويسنّ أن يقول عنده أي عند إرادته والأولى بعده: اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت
Artinya: “Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka -tapi yang lebih utama setelah berbuka- membaca doa ‘Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu.”
Wallahu’alam