Masuki Bulan Suci Ramadan, Liga Inggris Perbolehkan Jeda Berbuka Puasa di Tengah Pertandingan

Liga Inggris dan EFL telah menginstruksikan wasit untuk mengadakan jeda dalam pertandingan malam untuk berbuka puasa.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 23 Mar 2023, 16:15 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2023, 16:15 WIB
Foto: Sumbang Brace saat Hancurkan MU, Mohamed Salah Catatkan Diri Jadi Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Masa Liverpool
Pemain Liverpool, Mohamed Salah melakukan selebrasi setelah mencetak gol keempat timnya ke gawang Manchester United pada laga pekan ke-26 Liga Inggris 2022/2023 yang berlangsung di Anfield, Liverpool, Senin (06/03/2023) WIB. (AP Photo/PA/Peter Byrne)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan suci Ramadan akhirnya kembali lagi dan seluruh umat Muslim di seluruh dunia akan menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh. Berkenaan dengan itu, Liga Inggris dan EFL telah menginstruksikan wasit untuk mengadakan jeda dalam pertandingan malam untuk berbuka puasa.

Dengan begitu, pesepakbola dan ofisial pertandingan yang beragama Muslim akan diberikan kesempatan untuk berbuka puasa di tengah jalannya laga.

Ofisial pertandingan sendiri telah diberikan panduan dari Professional Game Match Officials Ltd (PGMOL) untuk mengizinkan pemain Muslim untuk berbuka puasa ketika jeda berlangsung. Mereka kemudian akan dapat mengonsumsi cairan, gel energi, atau suplemen.

Selain itu, menjelang kick off ofisial akan mengidentifikasi pemain mana saja yang mungkin perlu berbuka puasa selama pertandingan

Seperti diketahui, beberapa pemain top Liga Inggris termasuk Mohamed Salah, Hakim Ziyech dan Riyad Mahrez kemungkinan besar tidak akan makan atau minum untuk menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadan.

Bukan Tantangan

Hasil Liga Inggris: Arsenal Tumbang di Kandang Everton
Pemain Everton Idrissa Gueye (kanan) dan Abdoulaye Doucoure merayakan kemenangan atas Arsenal pada pertandingan sepak bola Liga Inggris di Goodison Park, Liverpool, Inggris, 4 Februari 2023. Everton mengalahkan Arsenal dengan skor 1-0. (AP Photo/Jon Super)

Ibadah puasa selama satu bulan penuh dapat menjadi tantangan besar khususnya bagi para pesepakbola di Liga Inggris. Namun, gelandang Everton Abdoulaye Doucoure menilai itu tidak menjadi masalah bagi dirinya karena kecintaannya yang besar akan agamanya.

“Saya selalu suka bulan Ramadan. Terkadang bermain sepak bola terasa sulit karena Ramadan terjadi di musim panas dan selama pramusim. Tapi saya selalu beruntung masih bisa beribadah selama Ramadan dan saya belum pernah mengalami masalah fisik. Saya bersyukur untuk itu,” ujar Doucoure kepada BBC Sport.

“Agama adalah hal yang paling penting dalam hidup saya. Saya menempatkan agama terlebih dahulu, baru pekerjaan. Anda bisa melakukan keduanya bersama-sama dan saya senang dengan itu,” sambungnya.

Aman

7 Pesepak Bola Top Eropa yang Berulang Tahun dalam Perayaan Tahun Baru, Senangnya karena Dirayakan oleh Penjuru Dunia
Abdoulaye Doucoure. Pemain asal Prancis yang kini memasuki musim keduanya bersama Everton ini dilahirkan pada 1 Januari 1993. Di bawah arahan Rafael Benitz, musim ini ia telah tampil memperkuat The Toffees dalam 14 laga di semua ajang dengan torehan 2 gol dan 4 assist. (AFP/Oli Scarff)

Doucoure menambahkan jika sebagai seorang Muslim yang tinggal di Inggris, ia merasa aman dan diterima. Tidak hanya dirinya, rekan setimnya yang menemani ketika bermain di lini tengah Everton, Idrissa Gueye dan Amadou Onana yang juga beragama Islam pun merasakan hal yang sama.

“Kami merasa sangat nyaman di sini, sangat diterima dan semuanya tersedia untuk dinikmati orang Muslim. Di Liga Premier, anda bebas melakukan apa pun yang cocok untuk anda. Mereka tidak akan pernah menentang tindakan yang berkaitan dengan keyakinan anda dan ini bagus,” kata pemain berkebangsaan Perancis tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya