Kerap Jadi Perdebatan, Ini Ragam Pendapat Ulama soal Jumlah Rakaat Tarawih

Berapa sebenarnya jumlah rakaat sholat tarawih. Kerap jadi perdebatan, ini ragam pendapat ulama soal jumlah rakaat tarawih.

oleh Liputan6.com Diperbarui 05 Apr 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tiap bulan Ramadhan, hampir pasti selalu akan muncul perdebatan mengenai jumlah sholat tarawih. Di Indonesia sendiri, paling populer adalah 8 dan 20 rakaat.

8 rakaat ditambah 3 rakaat witir menjadi 11 rakaat. Kemudian, 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir menjadi 23 rakaat.

2 Bilangan rakaat sholat tarawih tersebut sangat populer karena diidentikkan dengan dua ormas terbesar Indonesia dan dunia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), meski nisbat ini tak benar seutuhnya.

Beruntungnya, di Indonesia perdebatan mengenai jumlah rakaat sholat tarawih itu tak menjadi sesuatu yang berkepanjangan. Itu selesai dalam forum diskusi-diskusi.Ā 

Perdebatan mengenai jumlah rakaat sholat tarawih ini ternyata juga telah terjadi sejak zaman dulu. Lantas, bagaimana pandangan para ulama terkait ibadah sunnah pada bulan Ramadhan ini?

Berikut ini adalah ulasanĀ Ustadz Husnul Haq, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Mambaā€™ul Maā€™arif Tulungagung, dan Dosen IAIN Tulungagung, dinukil dari laman NU Online.

Ā 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Ragam Pendapat Ulama soal Jumlah Rakaat Sholat Tarawih

Ā 

Sejak zaman dahulu, umat Islam disibukkan dengan perdebatan terkait jumlah rakaat shalat tarawih. Ada yang berpendapat 20 rakaat, ada yang mengatakan 36 rakaat, dan ada yang berpendapat 8 rakaat.

Perbedaan ini muncul karena tidak ada satu pun hadits yang secara shahih dan sharih (eksplisit) menyebutkan jumlah rakaat tarawih yang dilakukan oleh baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Memang ada hadits shahih riwayat Aisyah berbunyi:

ŁƒŁŽŁŠŁ’ŁŁŽ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŖŁ’ ŲµŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©Ł Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŁŁ‰ Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’: Ł…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁŠŁŽŲ²ŁŁŠŲÆŁ ŁŁŁ‰ Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŁ„Ų§ŁŽ ŁŁŁ‰ ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų„ŁŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽŲ©ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł‹

Bagaimana shalat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di bulan Ramadan? Aisyah menjawab, ā€œBeliau tidak pernah menambah, baik di bulan Ramadan atau selainnya dari sebelas rakaat. (HR al-Bukhari-Muslim).

Hanya saja, di dalam hadits shahih ini, Aisyah radhiyallahu anha sama sekali tidak secara tegas mengatakan bahwa 11 rakaat itu adalah jumlah rakaat shalat tarawih. Karenanya, para ulama berbeda pendapat tentang permasalahan ini.

Ā 

Tarawih 20 Rakaat

Pertama, mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafiā€™i, dan Hanbali menegaskan, shalat tarawih berjumlah 20 rakaat. Imam As-Sarakhsi dari mazhab Hanafi menyebutkan:

ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų¹ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł‹ Ų³ŁŁˆŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŲŖŁ’Ų±Ł Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§

Maka sesungguhnya shalat tarawih itu 20 rakaat, selain shalat witir, menurut pendapat kami. (Lihat: As-Sarakhsi, Al-Mabsuth, juz 2, halaman 144).

Sedangkan imam Ad-Dardiri dari mazhab Maliki menuturkan:

ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ±ŁŽŲ§ŁˆŁŁŠŁ’Ų­Ł ŲØŁŲ±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁ‡ŁŁŠŁŽ Ų¹ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł‹ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŲ“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁŠŁŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł Ł…ŁŁ†Ł’ ŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲŖŁŽŁŠŁ’Ł†Ł ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁŁ’Ų¹Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŲŖŁ’Ų±Ł

Dan shalat Tarawih di bulan Ramadhan, yaitu 20 rakaat setelah shalat Isya', dengan salam tiap dua rakaat, di luar shalat syafa' dan witir. (Lihat: Ad-Dardiri, Asy-Syarhu Ash-Shaghir, juz 1, halaman 404). Senada dengan kedua ulama di atas, imam An-Nawawi dari mazhab Syafiā€™i menulis:

Ł…ŁŽŲ°Ł’Ł‡ŁŽŲØŁŁ†ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų¹ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł‹ ŲØŁŲ¹ŁŽŲ“Ł’Ų±Ł ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŲŖŁ’Ų±Ł

Menurut mazhab kami jumlahnya 20 rakaat dengan 10 kali salam, selain shalat witir. (Lihat An-Nawawi, Al-Majmuā€™, juz 3, halaman 527).

Imam Ibnu Qudaman dari mazhab Hanbali menuliskan dalam kitabnya Al-Mughni:

ŁˆŁŽŁ‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł Ų“ŁŽŁ‡Ł’Ų±Ł Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų¹ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ¹Ł’Ł†ŁŁŠ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ±ŁŽŲ§ŁˆŁŁŠŁ’Ų­Ł ŁˆŁŽŁ‡ŁŁŠŁŽ Ų³ŁŁ†ŁŽŁ‘Ų©ŁŒ Ł…ŁŲ¤ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲÆŁŽŲ©ŁŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁ„Ł Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų³ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł

Dan qiyam bulan Ramadhan itu 20 rakaat, yaitu shalat tarawih. Hukumnya sunnah muakkadah, dan orang yang pertama kali melakukannya adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. (Lihat: Ibnu Qudamah, Al-Mughni, juz 1, halaman 456).

Ā 

Tarawih 36 dan 8 Rakaat

Kedua, sebagian ulama mazhab Maliki menyatakan bahwa shalat tarawih berjumlah 36 rakaat. Imam An-Nafrawi dari mazhab Maliki menyebutkan:

ŁˆŁŽŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŁŁ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ§Ł„ŁŲ­Ł ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ…ŁŁˆŁ†ŁŽ ŁŁŁŠŁ‡Ł ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¬ŁŲÆŁ ŲØŁŲ¹ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł‹... Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁˆŁ’Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽ Ų°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ų³ŁŲŖŁ‘Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ«ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų«ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł‹... ŁˆŁŽŁ‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ Ų§Ų®Ł’ŲŖŁŽŲ§Ų±ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŽŲ§Ł„ŁŁƒŁŒ ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲÆŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲ­Ł’Ų³ŁŽŁ†ŁŽŁ‡Ł

Dan ulama salaf melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan di masjid-masjid dengan 20 rakaatā€¦ Lalu setelah itu mereka shalat dengan 36 rakaat.Ā Imam Malik memilih jumlah rakaat ini dalam kitab Al-Mudawwanah, dan menganggapnya baik.

Ketiga, sebagian ulama mazhab Hanafi, seperti Imam Al-Kamal Ibnu al-Humam mengatakan, shalat tarawih berjumlah 8 rakaat. Imam Al-Kamal Ibnu al-Humam dalam kitab Fathul Qadir menuliskan:

Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽ Ų±ŁŽŁ…ŁŽŲ¶ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų³ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŒ Ų„Ų­Ł’ŲÆŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽŲ©ŁŽ Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł‹ ŲØŁŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŲŖŁ’Ų±Ł ŁŁŁŠ Ų¬ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲ©Ł ŁŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲŖŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŲ¹ŁŲ°Ł’Ų±Ł... ŁˆŁŽŲøŁŽŲ§Ł‡ŁŲ±Ł ŁƒŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ“ŁŽŲ§ŁŠŁŲ®Ł Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų¹ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁˆŁ†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ‚Ł’ŲŖŁŽŲ¶ŁŽŁ‰ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŁ„ŁŁŠŁ„Ł Ł…ŁŽŲ§ Ł‚ŁŁ„Ł’Ł†ŁŽŲ§

Sesungguhnya Qiyamul Lail di Bulan Ramadhan hukumnya sunnah, yaitu 11 rakaat dengan witir, secara berjamaah. Hal itu dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, lalu ditinggalkannya karena ada uzurā€¦ Dan zahir pendapat masyayikh bahwa sunnahnya 20 rakaat. Sedangkan, menurut dalil adalah apa yang kami katakan (8 rakaat tanpa witir). (Lihat: Al-Kamal Ibnu al-Humam, Fathul Qadir, juz 2, halaman 448).

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa para ulama berbeda pendapat tentang jumlah rakaat shalat tarawih. Mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafiā€™i, dan Hanbali menyatakan, jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat.

Sebagian ulama mazhab Maliki mengatakan bahwa jumlah rakaatnya 36 rakaat. Sedangkan sebagian ulama mazhab Hanafi menegaskan, jumlah rakaat tarawih adalah 8 rakaat.

Dari ketiga pendapat di atas, tampaknya pendapat yang menyatakan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat merupakan pendapat yang sangat kuat, dan merupakan pendapat mayoritas ulama dari mazhab empat. Meskipun demikian, hendaknya perbedaan pendapat ini bisa kita sikapi dengan bijak dan toleran. Wallahu Aā€™lam.

Tim Rembulan

Ā 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya