Liputan6.com, Dubai - Kementerian Awqaf dan Urusan Islam Kuwait telah melarang para imam menggunakan ponsel mereka untuk membaca Al-Qur'an selama sholat yang diwajibkan, demikian menurut laporan surat kabar Al Rai.
Apa alasannya?
Baca Juga
Kisah Gus Dur dari Cilacap ke Jakarta Hanya 1 Jam Naik Mobil, Karomah Wali
Top 3 Islami: Amalan Mudah yang Pahalanya Terus Mengalir Tak Terbatas, 3 Penyebab Seseorang Tak Dapat Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat
Top 3 Islami: Resepsi Pernikahan Seperti Ini Haram Kata Buya Yahya, Penyebab Hidup Sengsara Menurut Gus Baha
Ternyata Kementerian Awqaf dan Urusan Islam Kuwait telah mendorong para imam untuk merevisi apa yang mereka hafal dari Al-Qur'an jauh sebelum memimpin sholat Tarawih dan Qiyam, mengandalkan hafalan sebanyak mungkin, menekankan pentingnya peran imam sebagai advokat dan pembimbing.
Advertisement
Surat edaran yang dikeluarkan oleh Salah Al Shilahi, Asisten Wakil Sekretaris untuk Urusan Masjid di Kuwait, seperti dikutip dari Gulf News, Sabtu (8/4/2023), mengingatkan para imam tentang tugas mereka selama sholat Tarawih dan kegiatan Ramadhan. Di bulan suci itu, para imam didesak untuk memikul tanggung jawab yang ditugaskan dan mengerahkan segala upaya untuk menjaga kesucian risalah masjid.
Surat edaran tersebut memperjelas bahwa jumlah minimum bacaan Al-Qur'an yang disarankan selama Tarawih adalah setidaknya sepertiga dari ayat Al-Qur'an. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan kondisi jamaah dan tidak melebihi batas ini jika terlalu sulit bagi mereka untuk mengikutinya.
Selain itu, Imam harus berhati-hati dan menghindari pembacaan yang agresif atau terlalu keras, serta perpanjangan yang tidak perlu yang melampaui aturan intonasi standar.
Sholat Tarawih adalah bentuk khusus sunnah yang dilakukan oleh umat Islam selama bulan Ramadhan, yang mengikuti sholat wajib harian (Fardu) setelah sholat Isya. Sholat ini biasanya dilakukan berjamaah di masjid, meski juga bisa melakukannya di rumah secara individu.
Sholat Tarawih terdiri dari jumlah rakaat (unit sholat) yang bervariasi, biasanya 8, 12, atau 20, tergantung pada tradisi yang dianut di wilayah tertentu. Ditutup dengan sholat witir.
Pahala Menjaga Konsistensi Sholat Tarawih Selama Satu Bulan Penuh di Bulan Ramadhan
Pada bulan Ramadhan, selain menunaikan ibadah puasa, umat muslim juga menjadikan bulan puasa sebagai waktu dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara berbuat banyak kebaikan dan melakukan amalan-amalan sunah yang dianjurkan.
Salah satu ibadah sunah yang dikerjakan oleh umat muslim di bulan Ramadhan adalah sholat tarawih. Sholat tarawih merupakan sholat sunah yang sangat dianjurkan yang dilakukan di bulan Ramadhan.
Keutamaan bagi orang yang melaksanakan sholat tarawih sangat besar, yaitu mendapat pengampunan dosa dari Allah SWT. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya, “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Hadist ini memotivasi umat muslim agar melaksanakan sholat sunah tarawih karena ibadah ini hanya boleh dikerjakan di bulan Ramadhan saja. Pahala yang dijanjikan sangatlah besar, serta dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni dengan catatan harus yakin akan keutamannya dan dijalani dengan penuh keikhlasan.
Sholat tarawih yang hanya terdapat di bulan Ramadhan menjadi penghapus dosa umat muslim dari dosa-dosa yang pernah dilakukan. Imam Ibnul Mundzir mengatakan bahwa dosa yang dihapus adalah seluruhnya, baik dosa kecil atau dosa besar.
Advertisement
Sederet Pendapat Para Ulama Soal Rakaat Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan
Jumlah rakaat shalat tarawih selama Ramadhan cenderung berbeda-beda di beberapa masjid. Ada yang 20, 36, dan ada pula yang berpendapat 8 rakaat.
Perbedaan ini muncul karena tidak ada satu pun hadits yang secara shahih dan sharih (eksplisit) menyebutkan jumlah rakaat tarawih yang dilakukan oleh baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Hadits shahih riwayat Aisyah mengatakan:
كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى رَمَضَانَ، فَقَالَتْ: مَا كَانَ يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ، وَلاَ فِى غَيْرِهَا عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
Artinya: "Bagaimana shalat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di bulan Ramadhan? Aisyah menjawab, beliau tidak pernah menambah, baik di bulan Ramadhan atau selainnya dari sebelas rakaat," (HR al-Bukhari-Muslim).
Hanya saja, di dalam hadits shahih ini, Aisyah radhiyallahu anha sama sekali tidak secara tegas mengatakan bahwa 11 rakaat itu adalah jumlah rakaat sholat tarawih. Karenanya, para ulama berbeda pendapat tentang permasalahan ini.
30 Keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan, Sempurnakan Ibadah Wajib
Sementara itu, keutamaan shalat tarawih di bulan Ramadhan sangat besar bagi umat Muslim yang mengerjakannya. Shalat tarawih merupakan salat sunnah yang hanya dikerjakan pada bulan Ramadhan saja.
Shalat tarawih tergolong dalam shalat sunah muakad. Salat sunah muakad adalah salat sunah yang dianjurkan selama bulan Ramadhan dan mendekati wajib. Sholat ini dapat dilakukan maksimal 20 rakaat dengan salam tiap dua rakaat.
Dalam pelaksanaannya, salat tarawih ini dikerjakan setelah salat Isya’. Disamping itu, ada keutamaan shalat tarawih yang dijanjikan oleh Allah SWT bagi setiap umat Muslim yang mengerjakannya.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai keutamaan shalat tarawih di bulan Ramadhan yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (27/2/2023):
Advertisement