Liputan6.com, Jakarta - Terkadang perilaku dan hati yang bersih sulit dimiliki individu. Padahal pikiran yang kotor akan memengaruhi perilaku seseorang dan mengarahkan seseorang kepada keburukan.
Namun sayangnya, hati tidak selamanya bersih. Banyak penyakit yang kerap menghinggapi hati manusia seperti iri, dengki, dendam, sombong, dan sebagainya. Hati yang terkena penyakit dapat mengarahkan manusia untuk berbuat nista. Bahkan dapat mendatangkan bahaya.
Advertisement
Baca Juga
Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan sebuah doa untuk membersihkan hati. Doa ini tercantum dalam hadis riwayat Muslim dari Zaid bin Arqam Radliyallahu 'Anha. Berikut doanya.
Advertisement
اللهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
Allahumma ati takwaha wa zakkiha anta khoiru man zakkaha anta waliyyuha wa maulaha. Allahumma inni a'uzubika min 'ilmin la yanfa'u wa min qolbin la yakhsya'u wa min nafsin la tasyba'u wa min da'watin la yustabu laha.
Artinya,
"Ya Allah, karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah yang menjaga serta melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyuk, dan doa yang tidak dikabulkan."
Bacaan Doa Saat Merasa Sedih dan Galau
Jika kamu tengah merasakan sedih dan galau, coba pejamkan mata sejenak, menenangkan hati dan menjernihkan pikiran. Tujukan pada satu titik di mana sedih yang berlebihan itu tidak baik. Ada saatnya kita bahagia dan bangkit dari keterpurukan.
Berikut doa yang bisa dibaca saat kamu tengah merasakan sedih dan galau.
اللهم إني عبدك وابن عبدك وابن أمتك ناصيتي بيدك ماض في حكمك عدل في قضاؤك ، أسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك أو أنزلته في كتابك أو علمته أحدا من خلقك أو استأثرت به في علم الغيب عندك أن تجعل القرآن ربيع قلبي و نور صدري وجلاء حزني وذهاب همي
Allahumma inni ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatik, naashiyatii biyafik, maadlin fiyya hukmuk, adlun fiyya qadla’uk, as’aluka bikullismin huwa laka sammaita bihi nafsak, aw anzalitahu fi kitabik, aw ‘allamtahu ahadan min khalqik, awis ta’tsarta bihi fi ilmil ghaibi ‘indak, an taj’ala qur’ana rabi’a qalbi wanura shadri wajalaa’a huzni wadzahaba hammi.
Artinya,
"Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan AlQur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku."
Advertisement