Naskah Khutbah Jumat Cegah Polusi Udara: Menjaga Lingkungan Adalah Ajaran Islam

Dalam Islam, menjaga lingkungan merupakan perintah Allah SWT dan ajaran nabi. Allah SWT telah memperingatkan hamba-Nya agar tidak berbuat kerusakan di bumi dalam Al-Qur’an. Pun dalam hadis nabi, Rasulullah SAW yang mengajak umatnya menjaga lingkungan.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 31 Agu 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2023, 14:30 WIB
Ilustrasi Polusi Udara
Ilustrasi polusi udara. (dok. Pixabay.com/SD-Pictures)

Liputan6.com, Jakarta - Polusi udara di kawasan Jabodetabek menjadi perbincangan hangat beberapa minggu terakhir ini. Dampak pencemaran udara di Jabodetabek yang bersumber dari asap kendaraan, asap pabrik, dan lainnya bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan.

Merespons fenomena tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi polusi udara di Jabodetabek yang mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari. Pemerintah bergerak cepat untuk mengendalikan pencemaran yang terjadi.

Melansir kanal Hot Liputan6.com, di antara cara mengatasi pencemaran udara yaitu mengurangi limbah, mencegah pembakaran tanaman, dan menanam pohon. Poin dari tiga cara tersebut adalah menjaga dan merawat lingkungan dengan baik.

Dalam Islam, menjaga lingkungan merupakan perintah Allah SWT dan ajaran nabi. Allah SWT telah memperingatkan hamba-Nya agar tidak berbuat kerusakan di bumi dalam Al-Qur’an. Pun dalam hadis nabi, Rasulullah SAW yang mengajak umatnya menjaga lingkungan.

Perihal menjaga lingkungan ini perlu kembali disampaikan kepada umat Islam. Menjaga lingkungan bukan hanya upaya untuk mencegah polusi udara, tapi juga bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Berikut ini kami sajikan materi khutbah Jumat tentang menjaga lingkungan. Semoga dengan naskah khutbah Jumat yang dikutip dari web.suaramuhammadiyah.id, ini dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan. 

 

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ ,يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Jamaah jum’ah Rakhimakumullah

Di kesempatan yang mulia ini marilah senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala dengan ketakwaan yang sebesar- besarnya, yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya, serta menjauhi apa yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya Shallallahu ‘alaihi wa salam.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita, Muhammad Shallahu ‘alaihi wa Sallam, kemudian, keluarga, sahabat- sahabatnya, serta pengikutnya sanpai akhir zaman.

Jamaah jum’ah Rakhimakumullah

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan efek perubahan iklim disebabkan oleh bahan bakar fosil, batu bara, minyak dan gas. Semua ini merupakan penyumbang terbesar perubahan iklim, 75% emisi gas rumah kaca, dan 90% seluruh emisi karbon dioksida. Menurut WHO perubahan iklim berdampak pada kehidupan sosial dan kesehatan manusia, seperti air bersih dan air minum yang sehat, makanan yang cukup, dan tempat berlindung yang aman. Pada 2030 sampai 2050 nanti, perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan 250.000 kematian jiwa per tahun, akibat malnutrisi, malaria, diare, dan tekanan panas.

Jamaah jum’ah Rakhimakumullah

Menghadapi situasi demikan Allah SwT berfirman di dalam surat Al- ‘Araf 56-58

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا ۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (56)

"Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (57)

"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur." (58)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kesejahteraan kehidupan manusia sangat bergantung kepada Alam, oleh karena itu marilah kita sebagai umat Muslim berkomitmen menjaga kelestarian alam kita. Perilaku hemat energi (air dan Migas) gemar menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya tentu menjadi solusi yang dapat kita lakukan meskipun kecil namun memiliki manfaat di tengah krisis iklim.

Jamaah jum’ah Rakhimakumullah

Lebih jelasnya, dalam hal penghijauan dan pentingnya menanam pohon Nabi pernah bersabda

“Barang siapa yang menghidupkan tanah mati, maka dengannya ia mendapatkan pahala. Dan apa yang dimakan oleh binatang liar, maka dengannya ia mendapatkan pahala.” (HR Ahmad).

Dalam hadis lain disebutkan

عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ»

“Jabir berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, Tidaklah seorang muslim menanam pohon kecuali buah yang dimakannya menjadi sedekah, yang dicuri menjadi sedekah, yang dimakan binatang buas adalah sedekah, yang dimakan burung adalah sedekah, dan tidak diambil seseorang kecuali menjadi sedekah.” HR. Muslim.

Sedang dalam hal membuang sampah Nabi bersabda

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” اتَّقُوا الْمَلَاعِنَ الثَّلَاثَةَ: الْبَرَازَ فِي الْمَوَارِدِ، وَقَارِعَةِ الطَّرِيقِ، وَالظِّلِّ “ 

Muad bin Jabal berkata, Rasulullah Saw bersabda, waspadalah terhadap tiga hal: kotoran yang ada di sumber, mengotori tengah jalan dan tempat yang teduh.” HR. Abi Daud

Jamaah jum’ah Rakhimakumullah

Menjaga kelestarian alam dan lingkungan adalah juga perintah Allah dan ajaran Nabi. Perintah Allah bukan hanya berkaitan ibadah mahdah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, namun menjaga alam juga bagian dari ajaran Islam. Maka menanam pohon, menyayangi hewan, dan membuang sampah pada tempatnya juga sama pentingnya dengan ibadah mahdah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَموَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَْ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

يأَيـُّهَا الذين آمنوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ؛

Jamaah Jum’ah Rakhimakumullah

Komitmen menjaga lingkungan ini harus kita perhatikan secara seksama. Kebijakan pemerintah mengenai kelestarian alam harus kita kawal bersama mengingat agenda pesta demokrasi kian dekat. Persoalan lingkungan hidup, terlebih perubahan iklim masih minim perhatian dari para elite politik. Padahal, adanya perubahan iklim yang ekstrem saat ini seharusnya tidak lagi disikapi secara mainstream. Perlu inovasi dan juga kolaborasi yang kuat dan digawangi oleh para elite politik bangsa ini. Untuk menutup Khotbah ini marilah kita berdoa kepada Allah SwT dengan menundukkan hati seraya mengharap keridhan Allah SwT

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ* وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ * وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ * وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا، وَ ذُنُوْبَ وَالِدِيْنَا، وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِناَ، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَاناَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَر.

اللَّهُمَّ انْفَعْناَ بِمَا عَلَّمْتَناَ، وَعَلِّمْناَ مَا يَنْفَعُناَ، وَارْزُقْناَ عِلْمًا

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، وَنَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنْ حَالِ أَهْلِ اَلنَّارِ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

Rheza Firmansyah,S.H.,MH, Dosen Prodi Ilmu Hukum Universitas Siber Muhammadiyah dan Anggota Majelis Hukum dan HAM PWM DIY

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya