3 Golongan Wanita yang Terakhir Masuk Surga, Penyebabnya Banyak Dijumpai di Sekitar Kita

Dalam beberapa hadis mengungkapkan bahwa wanita adalah penghuni surga terbanyak. Akan tetapi sebagian di antara mereka juga termasuk dalam golongan penghuni terakhir surga karena sebab tertentu.

oleh Putry Damayanty diperbarui 20 Nov 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2023, 09:30 WIB
Ilustrasi Islami, muslimah, belajar hadis
Ilustrasi Islami, muslimah, belajar hadis. (Foto oleh Monstera Production: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-berjilbab-coklat-duduk-di-sofa-coklat-6281919/)

Liputan6.com, Jakarta - Surga merupakan tujuan akhir umat muslim dalam mencapai kehidupan yang abadi. Surga hanya akan diperoleh bagi mereka yang senantiasa taat beribadah kepada-Nya.

Surga menjadi tempat yang paling diinginkan oleh setiap orang. Hal ini karena surga merupakan tempat yang sangat nyaman dengan orang-orang baik berkumpul di dalamnya serta segala kenikmatan yang tak pernah dirasakan selama di dunia.

Gambaran surga juga banyak dijelaskan dalam Al-Qur'an, salah satunya dalam QS. As-Saff ayat 12:

يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۙ 

Artinya: “niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung”.

Namun, dalam beberapa hadis menerangkan bahwasanya sebagian besar umat Islam yang menjadi penghuni yang terakhir masuk surga adalah kaum wanita. Lantas apa saja yang membuat para pendamping kaum adam itu terhambat untuk masuk surga. Berikut ulasannya merangkum dari laman merdeka.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

1. Berpakaian tapi Telanjang

Cara berpakaian para wanita sekarang ini dengan menonjolkan sisi sensualnya seakan merupakan hal yang lumrah ditampilkan ke masyarakat umum. Pakaian serba ketat dan menonjolkan lekukan tubuh seakan menjadi kebanggaan wanita saat ini.

Cara berpakaian seperti ini sebenarnya bisa membawa kaum hawa menjadi penghuni terakhir masuk surga. Karena berpakaian yang menonjolkan sisi bentuk tubuh bisa menggoda kaum adam yang termasuk dalam beberapa kriteria yang menghambat masuk surga.

"Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini,"(HR. Muslim).

 

2. Kerap Mewarnai Rambut

Menjaga pemberian Allah SWT merupakan kewajiban setiap umat Islam di dunia. Namun perkembangan Zaman saat ini membawa kaum hawa bisa masuk kriteria jadi penghuni terakhir surga. Para wanita itu berupaya selalu tampil lebih muda dengan melanggar kodrat yang sudah diciptakan Sang Pencipta.

Demi mencapai itu semua, para wanita sering melakukan beragam cara supaya disebut selalu awet muda. Namun banyak tidak mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukan justru masuk kedalam kriteria masuk surga.

"Rasulullah SAW bersabda: Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga," (HR. Abu Daud; shahih).

 

3. Meminta Cerai kepada Suami tanpa Suatu Alasan

Perceraian saat ini seakan menjadi hal yang lumrah dilakukan para selebritis Tanah Air dan dunia. Perceraian sebetulnya dihalalkan dalam Islam asalkan dalam hubungan rumah tangga itu sudah tidak menemukan solusi terakhir alias jalan terbaik.

Namun apabila hubungan keluarga itu dalam kondisi baik tetapi sang istri meminta cerai termasuk ke dalam perbuatan yang diharamkan. Tindakan itu pun bisa menghambat sang ini masuk kriteria wanita penghuni terakhir surga.

"Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya," (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya