Hati-hati, Jangan Sampai Menjadi Orang yang Dimurkai Allah Karena Hal Ini Kata Ustazah Halimah Alaydrus

Orang yang tidak menjalankan salat bisa mendatangkan murka Allah SWT.

oleh Kartika diperbarui 10 Jan 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi muslim salat, duha
Ilustrasi muslim salat, duha. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-orang-dalam-ruangan-muslim-8164381/)

Liputan6.com, Jakarta - Rasulullah SAW bersabda: “Salat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.” Karena itu, ia meminta umat menegakkan tiang-tiang agama itu, agar tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama.

Keutamaan salat ini menjadi ibadah utama bagi umat muslim. Bahkan Ustazah Halimah Alaydrus mengatakan ciri seseorang sedang dimurka Allah SWT, tidak diberi kesempatan ibadah salat. "Ketika kamu salat bukan hanya karena kamu ingin salat akan tetapi kamu masih berharga dalam pandangan Allah SWT sehingga diizinkan kamu untuk menghadap padaNya, diizinkan lisan kamu memanggil namanya," kata pendakwah wanita asal Indramayu, Jawa Barat ini.

Sebaliknya, kata dia, di saat umat muslim tidak mengerjakan salat wajib, hal itu bukan hanya sekadar tidak ada keinginan. Namun, Allah SWT sudah tidak lagi memandang umatnya yang demikian berharga di mata-Nya.

"Sehingga Allah tidak mengizinkan kamu menghadap padaNya, jangan sampai kamu enggak salat karena sejatinya kamu berharga dalam pandanganNya," ingatnya.

Ustazah Halimah Alaydrus mengingatkan jika seseorang sudah tidak lagi menjalankan ibadah salat wajib lima waktu maka ia telah dimurkai Allah SWT dan hina dalam pandanganNya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

4 Tingkatan Seorang Muslim dalam Ibadah Salat

Ia pun menjelaskan ada empat tingkatan atau kelas orang yang menjalankan salat. Teratas, ibaratnya pada transportasi kereta api adalah kelas eksekutif, kemudian kelas bisnis, di bawahnya lagi adalah kelas gerbong pada umumnya, dan yang terendah adalah kelas yang tidak masuk ke dalam gerbong namun bertengger diatasnya.

"Yang terbawah ini yang di saat mengerjakan salat dia kerjakan juga tapi merasanya sebagai beban, ya ampun udah Magrib aja baru juga Asar ya ampun malas banget. Misalnya kita kan lagi belanja nih di Tanah Abang, kita jamak aja gimana salatnya nah ini orang-orang yang menganggap salatnya sebagai beban, malas kalau disuruh salat terutamanya subuh Allah ceritakan orang-orang yang seperti ini adalah kelompoknya orang munafik," bebernya.

Ustazah menjelaskan orang yang tidak bangun malam untuk salat Tahajud dan bangun subuh ketika azan sudah berkumandang maka ia adalah orang yang telinganya dikencingi setan. Ada pula orang yang mengerjakan salat tapi mengakhirkan salat sampai di akhir waktu atau sebaliknya memajukan sebelum tiba waktu salat.

Sebagaimana firman Allah SW pada Surat Al-Maun ayat 4-7,

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ

Artinya: Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat, (yaitu) yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya, dan enggan (memberi) bantuan.

"Sesibuk apapun dirimu jangan pernah ninggal salat lagi ngerjain perkara penting apapun, kamu jangan pernah mengakhirkan salat jangan pernah mengeluarkan salat dari waktunya. Karena salat itu urusanmu sama Allah enggak ada yang lebih penting daripada itu. Siapa yang mementingkan Allah dia bakal dipentingin sama Allah. Siapa yang meremehkan salatnya berarti dia telah meremehkan Allah. Siapa yang meremehkan Allah dia akan diremehkan oleh Allah SWT," pesannya.

Bahkan dia berpesan pada para wanita yang belum menikah agar jangan sampai menikah dengan laki-laki yang tidak salat. Meskipun ia mengatakan cinta mati, menurutnya tidak akan menjamin bahkan Allah SWT saja ia tinggalkan. Karena orang seperti itu telah jatuh di mata Allah SWT.

Untuk itu, Ustazah Halimah mengatakan umat muslim sejati harus terus mendaki rahmat Allah SWT dengan memuliakan dan menjaga salat. "Jangan masuk kelompok orang yang salatnya menjadi beban," ungkapnya.

Selanjutnya, di kelas ekonomi ada orang yang menganggap salat adalah kewajiban. "Dia tahu itu wajib dia enggak akan tinggalin tapi sama halnya dengan kewajiban-kewajiban lain dia senang kalau kewajiban dihapus," ungkapnya.

Orang dalam golongan ini juga biasanya tidak menambah ibadah salat dengan yang sunah. Di kelas atasnya atau bisnis maka salatnya adalah kebutuhan. Seperti halnya kebutuhan makan, tidak hanya nasi tetapi juga ditambah dengan lauk. Setelah makan masih mencari camilan.

"Orang-orang yang salatnya sudah dia tahu ada sebagai sebuah kebutuhan cukup sih zuhur 4 rakaat eh dia nambah ada qobliahnya ada ba'diahnya. Jam 9 pagi enggak ada salat wajib sih tapi pengen ngemil ya dengan cara salat duha," bebernya.

Begitu pun ketika sakit, Allah SWT memberikan kesembuhan dengan salat. Di sana semua permasalahan dalam hidup menjadi ringan. "Saat kamu meletakkan dahi di tempat sujud, kamu berbisik lirih tapi didengar di penghuni Arsy dan malaikat di atas mendengar. Posisi sujudmu akan membuatmu dengan dengan Allah," petiknya.

Keutamaan Sepertiga Malam

Apalagi bagi umat muslim yang memanfaatkan waktu seperti malam terakhir untuk sujud dalam salat tahajud. Karena pada saat inilah Nabi Muhammad SAW mengatakan doamu sangat mungkin diijabah oleh Allah SWT di saat ini. Bahkan di waktu sepertiga malam terakhir, orang yang bermaksiat pun sudah menuju tidur. Maka waktu ini memiliki keutamaan bagi yang menjalankan salat Tahajud untuk memohon ampun hingga meminta kepada Allah SWT.

"Di jam-jam yang biasanya turun rahmatnya Allah, Allah mau milih mana nih hamba-hambaku. Di antara kalian yang lagi mohon doa minta pertolongan mohon ampunan akan aku beri kata Allah SWT, sebab kalian meminta pada waktu yang paling aku suka," jelasnya.

Kemudian golongan terakhir adalah orang yang menjadikan salat sebagai hiburan atau hobi. Bukan hanya Nabi Muhammad tapi para sahabat-sahabat Nabi Muhammad juga para tabi'in dalam keadaan hatinya selalu khusyuk hatinya saat salat. Ia pun mencontohkan Sayidina Umar Bin Khattab ketika hatinya lagi khusyuk sampai memanggil dan membayar orang untuk menjaganya saat salat. Beliau meminta agar diingatkan saat salat jangan sampai terlalu lama dan lupa rukuk dan gerakan selanjutnya.

"Beliau salat baca Fatihah habis itu baca surat Al-Quran dapat selesai satu kok masih enak baca lagi masih enak," kisahnya.

Karenanya, dia pun mengharapkan umat muslim dapat menjaga salatnya agar jangan sampai ada di kelas terbawah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya