Polda Metro: Jika Ada Ormas Memaksa Meminta THR Ramadhan, Segera Laporkan

Kapolda Metro Jaya telah memberikan arahan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk tidak mentolerir dan memberantas segala bentuk aksi premanisme.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Apr 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2024, 10:30 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - - Polda Metro Jaya telah mengeluarkan larangan bagi organisasi masyarakat (ormas) untuk meminta jatah Tunjangan Hari Raya (THR) secara paksa dari pelaku usaha.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa kepolisian akan bertindak tegas terhadap ormas yang menggunakan paksaan dalam meminta THR kepada pelaku usaha.

"Ormas yang menggunakan paksaan dalam meminta THR, baik dengan ancaman maupun tindakan premanisme, akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal tersebut tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu, tanggal 30 Maret 2024.

Ade Ary menyatakan bahwa Kapolda Metro Jaya telah memberikan arahan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk tidak mentolerir dan memberantas segala bentuk aksi premanisme, termasuk upaya pemerasan yang dilakukan oleh oknum tertentu menjelang hari raya Lebaran.

"Ia menambahkan bahwa warga yang menjadi korban pemerasan THR diharapkan segera melapor kepada pihak berwenang, tanpa ragu ataupun rasa takut.

"Segera laporkan ke Bhabinkamtibmas, Polres, atau Polsek terdekat, atau dapat menghubungi Polda Metro Jaya melalui Call Center 110 jika ada ormas yang memaksa meminta THR Ramadhan maupun Idul Fitri," katanya.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dapat Perhatian dari DPR

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta organisasi masyarakat atau ormas untuk menghindari perilaku premanisme menjelang lebaran.

Hal ini menyusul adanya aksi ormas pemuda di Tasikmalaya, yang masuk ke kantor leasing dan membuat keributan. Bahkan sempat menganiaya satpam di sana.

"Jadi kita antisipasi yang bergaya premanisme seperti ini, enggak ada faedahnya," kata Sahroni dalam keterangannya, Kamsi (28/3/2024).

Dia pun berharap, agar polisi bisa segera menuntaskan di Tasikmalaya tersebut.

"Saya minta negara tidak kalah dengan para preman-preman ini. Tangkap dan proses mereka semua, jangan ada yang dibiarkan lolos. Karena oknum-oknum bergaya preman ini sudah sangat meresahkan masyarakat," jelas Sahroni.

Politikus NasDem ini juga mengusulkan, pihak kepolisian mendalami aktivitas ormas tersebut. Sahroni khawatir, ormas tersebut kerapkali merugikan masyarakat.

"Coba polisi juga selidiki kegiatan ormas tersebut. Saya khawatir mereka ini memang sering semena-mena dan rugikan masyarakat," tuturnya.

Sahroni juga berpesan agar Polri terus sigap menghadapi laporan masyarakat terkait aksi-aksi premanisme.

infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia
Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya