Rezeki Tetap Sempit padahal Sudah Lakukan Amalan Khusus, Bagaimana Buya Yahya?

Orang-orang kerap berharap tinggi. Amalan khusus yang dibaca secara rutin bisa melimpahkah rezeki yang tak disangka. Namun setelah diamalkan, terkadang masih ada orang yang belum mendapat perubahan seperti yang diharapkan.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 25 Mei 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2024, 07:30 WIB
buya yahya 222
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, banyak amalan untuk melancarkan rezeki. Membaca amalan agar rezeki lancar adalah salah satu ikhtiar jalur langit, di samping tetap berusaha secara lahiriyah dengan bekerja.

Bacaan amalan mudah rezeki sebagaimana yang diijazahkan para guru cukup beragam. Mulai dari sholawat, asmaul husna, hingga ayat Al-Qur’an.

Orang-orang kerap berharap tinggi. Amalan yang dibaca secara rutin itu bisa melimpahkah rezeki yang tak disangka. Namun setelah diamalkan, terkadang masih ada orang yang belum mendapat perubahan seperti yang diharapkan.

Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengatakan, Allah SWT sering kali memberikan hal lain yang tidak disadari oleh hamba-Nya, bahkan itu lebih dibutuhkan ketimbang keinginannya saat ini. Oleh karenanya, jangan mengeluh ketika membaca amalan khusus tapi rezeki tetap sempit.

“Misalnya, lagi sempit rezekinya. Baca (amalan) ini kok gak kaya-kaya. Gak boleh ngomong gitu. Allah telah beri sesuatu kalau kita serius. (Pemberian) Allah (bisa saja) tiba-tiba anaknya lulus ujian, nilainya bagus. Allah beri kegembiraaan. Tertutup susah tadi,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (24/5/2024)..

“Jadi kalau punya amalan itu yakin kalau sudah nabi yang menyebutkan tidak akan lepas. Cuma bentuknya beda beda,” lanjut Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Tak Perlu Khawatir Jika Belum Diwujudkan

Buya Yahya
Buya Yahya (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Menurut pengamatan Buya Yahya, sebagian muslim terkadang berpikir pendek seolah-olah Allah SWT tidak mewujudkan apa yang diinginkannya. Padahal secara tidak sadar ia telah diberikan berbagai kenikmatan yang lebih penting dari apa yang ia harapkan saat ini.

“Kita itu kadang sempit cara pandang. Kalau kita minta kadang-kadang yang sepele. Toko gede, usaha lancar. Ada hal lebih penting dari itu, (tapi) kita tidak minta. Makanya, nabi mengajarkan kita doa itu ‘Ya Allah aku minta kepadamu seperti yang nabi minta’,” ujar Buya Yahya.

Buya Yahya meyakinkan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan hamba-Nya. Hanya saja, bentuk pengabulan setiap orang berbeda-beda. 

“Yang pertama adalah kadang dikabul seperti yang kita minta. Kedua kadang dikabul sesuatu yang lebih penting, cuma karena kita bodoh kita gak pernah minta,” katanya.

“Ketiga yang kita nanti-nanti, akan dikabul oleh Allah di akhirat. Nanti orang itu akan kaget, ya Allah ini pahala kok banyak banget. Dijawab, itu pahala panjatan doamu dulu yang belum Ku-kabul di dunia, Aku beri di akhirat,” terang Buya Yahya.

Kesimpulan

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Berdasarkan penjelasan Buya Yahya dapat disimpulkan bahwa kita tidak boleh berprasangka buruk kepada Allah SWT ketika rezekinya masih sempit padahal sudah rutin membaca amalan khusus. Bisa saja rezeki yang diberikan Allah tidak dalam bentuk uang, misalnya berbentuk kesehatan dan kebahagiaan.

“Jadi, kalau kita melakukan amalan-amalan kita harus dengan pemahaman seperti ini.  Jangan bilang sudah baca doa dan amalan, tapi gak hasil-hasil,” pesan Buya Yahya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya