Hati-Hati.. Begini Kesusahan Orang yang Memutus Tali Persaudaraan Sekarang dan di Akhirat

Rasulullah bersabda, “Laa yadkhulu al-jannata qathi’”, yang artinya, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali persaudaraan.” Ancaman ini menjadi peringatan keras bahwa memutus hubungan darah adalah perkara serius dalam agama.

oleh Liputan6.com Diperbarui 12 Apr 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2025, 20:30 WIB
buya yahya 222
Buya Yahya (TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Permusuhan antar saudara bukanlah hal yang asing terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pertengkaran kecil hingga putusnya komunikasi bertahun-tahun kerap menghiasi hubungan keluarga. Bntutnya, bahkan ada yang memutus tali persaudaraan.

Namun, di balik semua itu, ada dampak besar yang sering kali tak disadari oleh pelakunya, terutama dalam pandangan agama.

Dalam kajian keislaman, hubungan darah dan persaudaraan menjadi salah satu hal yang sangat dijunjung tinggi dan tidak boleh dianggap remeh.

Pendakwah dan ulama asal Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan penjelasan penting tentang akibat memutus tali persaudaraan.

Penjelasan tersebut disampaikan dalam sebuah tayangan ceramah yang dirangkum dari kanal YouTube @tahirnasibu476, dikutip pada Jumat, 11 April 2025.

Buya Yahya menegaskan bahwa banyak orang yang gagal memperbaiki hubungannya dengan orang lain karena tidak terlebih dahulu berdamai dengan saudara kandungnya.

"Kalau orang tidak bisa akur dengan saudaranya sendiri, bagaimana mungkin bisa baik dengan orang lain?" ucapnya dalam ceramah tersebut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ancaman bagi Pemutus Persaudaraan

arti silaturahmi dalam islam
arti silaturahmi dalam islam ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Saudara, menurut Buya Yahya, merupakan pilar penting dalam kehidupan seseorang, karena mereka tumbuh dari rahim yang sama dan diasuh oleh ayah dan ibu yang sama.

Bahkan dalam sabda Nabi Muhammad, disebutkan bahwa orang yang memutus tali persaudaraan akan mendapat ancaman berat di akhirat.

Rasulullah bersabda, “Laa yadkhulu al-jannata qathi’”, yang artinya, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali persaudaraan.”

Ancaman ini menjadi peringatan keras bahwa memutus hubungan darah adalah perkara serius dalam agama.

Orang yang memutus tali persaudaraan, menurut Buya Yahya, bukan hanya diancam tidak masuk surga, tapi juga akan merasakan kesulitan dalam hidupnya di dunia.

Banyak masalah hidup bermula dari kebiasaan memutus silaturahmi. Termasuk di dalamnya adalah rezeki yang terasa sempit dan usaha yang sering kali gagal.

“Kalau kamu merasa hidupmu sulit, coba cek lagi hubunganmu dengan saudaramu. Mungkin ada yang kamu abaikan atau putuskan tanpa sebab yang benar,” jelas Buya Yahya.

 

 

Sambung Silaturahmi, Ini Efeknya

Ilustrasi Islami, keluarga muslim, silaturahmi, buka puasa
Ilustrasi Islami, keluarga muslim, silaturahmi, buka puasa. (Image by rawpixel.com on Freepik)... Selengkapnya

Sebaliknya, siapa saja yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya memperbaiki dan menyambung kembali tali silaturahmi.

Hal ini sesuai dengan hadits yang sangat populer, “Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi.”

Namun Buya Yahya juga mengingatkan agar motivasi dalam bersilaturahmi tidak semata-mata karena ingin mendapatkan keuntungan dunia.

"Silaturahmi itu tujuannya bukan cari duit. Kita ingin selamat di akhirat. Dunia ini sementara, akhirat yang kekal," tambahnya.

Ketulusan dalam menjaga hubungan dengan saudara akan menjadi salah satu penyebab datangnya rahmat dan keberkahan dari Allah.

Karenanya, setiap Muslim hendaknya segera memperbaiki jika ada keretakan hubungan dengan saudara, meski itu membutuhkan kerendahan hati.

Jangan sampai permusuhan menjadi sebab seseorang tertahan dari surga dan justru merugi di dunia dan akhirat.

Dengan menjaga silaturahmi, tidak hanya hubungan antar manusia yang terjaga, tapi juga hubungan dengan Allah akan semakin kuat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya