Liputan6.com, Jakarta - Berdagang adalah pekerjaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, selain menggembala kambing. Pekerjaan ini sudah nabi mulai sejak kecil, mengikuti jejak pamannya.
Menurut sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW ketika berusia dua belas tahun bersama pamannya, Abu Thalib, berdagang ke negeri Syam. Ketika berusia 25 tahun, ia berdagang ke Syam dengan modal dari Siti Khadijah. Demikian dikutip dari buku Perjalanan Hidup Rasul.
Rasulullah SAW menjadi salah satu saudagar sukses kala itu. Di samping mencari uang, ia juga menjadikan aktivitas perdagangan sebagai jalan dakwahnya.
Advertisement
Baca Juga
Di zaman sekarang, kegiatan berdagang masih marak dilakukan oleh umat Islam. Pedagang muslim bisa mengambil pelajaran-pelajaran penting dan menerapkan cara berdagang yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Seperti apa cara berdagang ala Rasulullah SAW? Simak kisahnya yang disampaikan Pimpinan Majelis Ahbaabul Musthofa, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Metode Berdagang ala Rasulullah SAW
Habib Syech mengatakan, selain menjadi utusan Allah, Rasulullah SAW juga dalam kesehariannya berdagang. Nabi SAW punya metode berniaga yang kemudian diterapkan oleh para sahabat, dan sukses.
“Salah satu perdagangan Rasulullah yang indah, kita sudah sering dengar cerita itu, ketika Rasulullah SAW berdagang ke Syam membawa dagangan Siti Khadijah,” tutur Habib Syech mengisahkan, dikutip dari kanal YouTube Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, Kamis (25/7/2024).
“Sampai di sana (Syam) beliau ditanya harganya berapa. Beliau jawab, ‘Dari pemiliknya sekian, silakan Anda mau bayar berapa’," lanjur Habib Syech.
Rasulullah SAW mengajarkan akhlak kejujuran dalam berdagang. Dengan seperti itu, justru penghasilannya besar. Para sahabat kemudian menerapkan cara berdagang ala Rasulullah SAW.
Advertisement
Metode Berdagang Nabi Diterapkan Sahabat
"Sahabat nabi ada yang punya beberapa toko di satu tempat. Itu kalau yang di sini rame, yang di sini (toko sebelahnya) sepi. Kata dia (sahabat nabi) jangan beli di sini, belilah sama toko sebelah, karena di sebelah ini sepi dari pagi gak dapet apa-apa. Jadi satu pasar ini rame, berkat kebaikan satu dengan yang lain," kisah Habib Syech.
Habib Syech juga bercerita bahwa ia pernah mencoba cara berdagang Rasulullah ketika pergi ke Kalimantan Selatan. Hasilnya, ia mendapat hasil lebih dari yang diharapkan.
Dari penjelasan Habib Syech kita dapat menyimpulkan bahwa kunci sukses berdagang ala Rasulullah SAW yaitu dengan akhlak baik, jujur, dan juga saling berbagi antara satu pedagang dengan pedagang lainnya. Wallahu a’lam.