Benarkah Surga dan Neraka Abadi? Ini Penjelasan Buya Yahya

Surga dan Neraka abadi karena diabadikan oleh Allah, kata Buya Yahya, ini penjelasnnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2024, 16:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Foto: staialbahjah.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, menjelaskan mengenai konsep keabadian surga dan neraka dalam Islam.

Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menyatakan bahwa kedua tempat tersebut abadi, bukan karena eksistensinya yang memang tak berujung, tetapi karena diabadikan oleh Allah SWT.

Menurutnya, Allah memiliki kuasa mutlak atas keberadaan dan keabadian Surga maupun Neraka.

Dikutip dari kanal YouTube @belajarislam93, Jumat (23/08/2024), Buya Yahya menegaskan bahwa keberadaan neraka mencakup berbagai tingkatan dan jenis, tidak hanya terbatas pada Neraka Jahanam.

Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah Neraka Wail, tempat bagi mereka yang curang dalam timbangan, yang dikenal sebagai al-Muthaffifin.

"Mereka akan dihukum di sana, tetapi setelah siksaan mereka selesai, mereka akan diangkat," jelasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Neraka Tak Pernah Padam

7 Tempat Ini Dipercaya Sebagai Gerbang Neraka
Tahukah Anda, beberapa tempat di dunia ternyata dipercaya sebagai gerbang neraka. Di mana saja?

Namun, Buya Yahya menegaskan bahwa neraka itu sendiri tidak akan pernah padam. Ia menjelaskan bahwa bagi orang-orang kafir, Neraka adalah tempat abadi yang tidak akan pernah selesai atau berakhir.

"Neraka ini abadi karena diabadikan oleh Allah, bukan karena ia memiliki sifat kekal dari dirinya sendiri," tambahnya.

Buya Yahya juga menyinggung bahwa keberadaan Neraka dan Surga ini tidak perlu dianggap sebagai sesuatu yang merepotkan Allah.

"Allah memerintahkan apa saja akan terjadi," ujarnya, menjelaskan bahwa Allah memiliki kuasa penuh dan tidak terbatas atas segala ciptaan-Nya, termasuk dalam menjaga keabadian Neraka dan Surga.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa manusia sering kali salah memahami konsep kekuasaan Allah dalam mengabadikan sesuatu.

Ia mengibaratkan bahwa manusia cenderung berpikir secara terbatas, seperti memikirkan lampu yang dihidupkan dan dimatikan, sedangkan Allah memerintahkan sesuatu untuk terus ada, maka itu akan terus berlangsung tanpa henti.

Keabadian Surga dan Neraka

Ilustrasi Surga (SS: YT Tafakkur Fiddin)
Ilustrasi Surga (SS: YT Tafakkur Fiddin)

Buya Yahya kemudian menjelaskan bahwa Neraka merupakan tempat yang sangat mengerikan, tidak hanya karena siksaannya yang luar biasa, tetapi juga karena keabadiannya yang tak berujung.

"Tidak akan ada akhirnya, tidak akan sirna, tidak akan hancur," katanya, mengingatkan para pendengarnya tentang betapa mengerikannya ancaman bagi mereka yang masuk Neraka.

Ia juga menegaskan bahwa keberadaan Surga bagi orang-orang beriman adalah sebaliknya, tempat penuh kenikmatan yang abadi, yang juga diabadikan oleh Allah.

Buya Yahya berharap agar umat Islam selalu berusaha untuk mencapai Surga dan menjauh dari perbuatan yang bisa membawa mereka ke Neraka.

Menurutnya, pemahaman tentang keabadian surga dan seraka ini seharusnya mendorong setiap individu untuk selalu taat dan beriman kepada Allah.

"Kita harus mengingat bahwa tempat abadi kita nanti tergantung pada apa yang kita lakukan di dunia ini," ujar Buya Yahya.

Selain itu, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa meskipun ada tingkatan dalam Neraka, semua orang yang masuk ke sana akan merasakan penderitaan yang sangat berat.

Namun, bagi orang beriman yang masuk Neraka, masih ada harapan untuk diangkat setelah hukuman mereka selesai.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya