Liputan6.com, Cilacap - Perjalanan hidup seseorang dalam menempuh biduk rumah tangga acapkali tak semulus seperti yang kita inginkan. Terkadang kita mengalami onak rumah tangga yang tentu saja membuat suasana rumah tangga kita tak nyaman.
Padahal sebagaimana tujuan pernikahan yang digariskan Al-Qur’an ialah agar mendapatkan ketentraman atau kenyamanan. Firman Allah SWT:
Advertisement
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya: Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (Q.S. Ar-Rum: 21)
Advertisement
Baca Juga
Pendakwah muda asal Pandeglang, Banten Ustadz Adi Hidayat (UAH) membocorkan cara agar rumah tangga nyaman atau sakinah. Berikut ini ulasannya.
Simak Video Pilihan Ini:
Cara Agar Rumah Tangga Nyaman
Menurut Ustadz Adi Hidayat agar rumah tangga kita benar dan nyaman, maka harus pula didahului oleh niat yang benar. Hal ini yang acapkali dilupakan oleh pasangan yang hendak menikah.
Jikalau pernikahan tidak didahului dengan niat dan benar mustahil akan mendapatkan ketentraman di dalamnya. Menurutnya hal ini telah diinformasikan Allah SWT dalam firman-Nya.
“Kata Allah kalau memang ingin berumah tangga yang benar, berumah tangga yang nyaman berumah tangga yang baik maka jadikan niat pertamanya bukan hanya untuk bersatu," terangnya dinukil dari tayangan YouTube Short @fathurrozaq899, Sabtu (31/08/2024).
Menurut UAH pasangan yang memutuskan berumah tangga harus didahului dengan niat yang benar yakni niat untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.
Hal ini yang menurut Ustadz muda lulusan Kulliya Da'wah Islamiya, Tripoli Libya merupakan hal yang penting yang harus dilakukan.
"Tapi diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa taala," tandasnya.
Advertisement
3 Kunci Keluarga Bahagia
Menukil Republika, setiap pasangan suami istri pasti berharap memiliki rumah tangga yang bahagia, damai, tenteram dan penuh kasih sayang. Berikut 3 kunci untuk mewujudkan keluarga bahagia sesuai tuntunan Al-Quran.
1. Suami dan Istri Memiliki Sikap Qanaah
Maksudnya setiap pasangan harus dapat menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya. Sebab adanya perbedaan dari lelaki dan perempuan itu agar untuk saling mengenal satu sama lainnya untuk selanjutnya saling menerima dan menghormati setiap pasangan.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Surat Al-Hujurat Ayat 13)
2. Suami dan Istri Saling Menutupi Kekurangan
Tidak boleh baik suami dan istri menceritakan aib pasangannya atau ke luar keluarganya kepada orang lain. Bila terjadi permasalahan hendaknya diselesaikan secara arif bijaksana sesuai tuntunan agama.
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (Al Baqarah 187).
3. Menerima Nasihat Satu Sama Lainnya
Baik suami dan istri hendaknya menjalin komunikasi yang baik untuk mencapai kebahagiaan dalam rumah tangga. Baik suami maupun istri hendaknya saling memberikan nasihat satu sama lain dengan cara yang ma'ruf.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul