Italia Siap Kirim Pasukan Misi PBB untuk Pembentukan Negara Palestina Merdeka

"Kami siap mengirim pasukan kita bersama PBB untuk pembentukan negara Palestina yang diakui oleh Israel dan yang juga mengakui Israel," kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2024, 20:30 WIB
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas saat berpidato di hadapan Sidang ke-79 Majelis Umum PBB pada Kamis (26/9/2024).
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas saat berpidato di hadapan Sidang ke-79 Majelis Umum PBB pada Kamis (26/9/2024). (Dok. AP Photo/Frank Franklin II)

Liputan6.com, Jakarta - Italia siap mengirimkan pasukan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam rangka membantu pembentukan negara Palestina, yang diakui oleh Israel dan mengakui Israel, Anadolu melaporkan pada Minggu (29/9).

Dalam wawancara dengan surat kabar Italia, Avvenire, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menggarisbawahi kenyataan bahwa terdapat pemerintahan berbeda di Gaza dan Tepi Barat, yang menunjukkan bahwa tidak ada satu pemerintahan yang utuh di Palestina.

"Tujuan kami adalah memfasilitasi integrasi ini, mungkin untuk jangka waktu terbatas, dengan kehadiran misi PBB yang dipimpin oleh negara-negara Arab di bawah bimbingan otoritas Palestina," ujarnya, dikutip Antara.

"Kami siap mengirim pasukan kita bersama PBB untuk pembentukan negara Palestina yang diakui oleh Israel dan yang juga mengakui Israel," kata Tajani, menambahkan.

Ketika ditanya tentang pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di PBB, Tajani mengatakan, "Israel memiliki hak untuk membela diri, dan krisis ini dimulai dengan serangan pada 7 Oktober."

"Namun, yang membuat khawatir bahwa puluhan ribu warga sipil Palestina terbunuh." ujarnya.  

 

Simak Video Pilihan Ini:

Upaya Gencatan Senjata

Ilustrasi Palestina
Ilustrasi Palestina (AP)

Dalam wawancara tersebut, Tajani juga membahas isu-isu internasional sehubungan dengan situasi terbaru di kawasan setelah kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam pengeboman oleh tentara Israel pada 27 September.

"Sayangnya, risiko eskalasi ketegangan saat ini tampak terus-menerus. Saat ini, kami bekerja lebih keras dari sebelumnya bagi perwujudan gencatan senjata di Lebanon dan Gaza," katanya. 

Tajani menekankan bahwa dirinya terus menjalin kontak dengan kedutaan besar di Tel Aviv, Beirut, dan Teheran.

 "Kami memantau situasi darurat dan siap untuk mengevakuasi warga negara kita," ujarnya. 

"Kami mendesak semua orang untuk meninggalkan wilayah tersebut sesegera mungkin. Sementara kami terus melakukan upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan, situasinya tetap genting."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya