Ingat, Satu-satunya Amalan yang Dikenang saat Hidup di Dunia Cuma Ini Kata Gus Baha

Gus Baha ungkap amalan yang akan dikenang sewaktu di dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 12:30 WIB
Gus Baha (SS: YT @ribathalbusyrowy)
Gus Baha (SS: YT @ribathalbusyrowy)

Liputan6.com, Cilacap - Banyak manusia yang tidak menyadari sepenuhnya bahwa kehidupan di dunia ini sifatnya hanya sementara. Tak hanya sementara, hidup di dunia juga tidak akan lama.

Banyak ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Rasulullah SAW yang menjelaskan kehidupan sementara di dunia, sebab semua manusia bakal mati. Dunia yang kita tinggali saja bakal rusak (fana).

Perihal sementara dan sebentarnya hidup di dunia diulas oleh KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), sehingga kita tidak boleh terpesona dan terpedaya oleh gemerlapnya dunia.

Perihal kehidupan dunia murid kinasih Mbah Moen ini menjelaskan bahwa terdapat suatu amalan satu-satunya yang bakal dikenang oleh kita, setelah berada di akhirat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Di Dunia Cuma Mampir Minum

minum air putih
Ilustrasi minum air putih/copyright freepik.com/pvproductions

Gus Baha menerangkan singkatnya hidup di dunia dengan menggambarkan hanya mampir minum. Mampir minum menunjukkan betapa singkatnya hal ini.

Mampir minum ini merupakan istilah yang menunjukkan sifatnya yang sementara dan singkat, bukan menerangkan rentang waktu yang lama.

“Hidup di dunia ini cuma mampir minum, kita sebentar lagi juga akan mati,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @Annabawi-h5j, Minggu (03/11/2024).

Amalan Satu-satunya yang Kita Kenang

Ilustrasi sujud, bersyukur.
Ilustrasi sujud, bersyukur. (Photo on Rawpixel)

Gus Baha lantas menjelaskan satu-satunya amalan yang akan dikenang oleh manusia ialah saat kita melaksanakan sujud. Sujud yang dimaksud disini menurut Gus Baha ialah mendirikan sholat.

Sholat ialah perintah Allah SWT yang merupakan wujud kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Dengan sholat ini, menyebabkan seorang hamba akan semakin dekat dengan Allah SWT.

“Misalnya umur paling rata-rata 60-70 tahun, setelah itu meninggal,” terangnya.

“Ketika kita mati yang kita kenang itu cuma sujud karena itu perintahnya Allah SWT, wasjud waqtarib,” sambungnya

“Kita ini di dunia hanya disuruh sujud," tandasnya.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya