Liputan6.com, Cilacap - Prasangka buruk atau su’udzon memang kerap merasuki batin kita, tak terkecuali juga kepada guru, kiai atau ulama. Perasaan ini muncul seiring hal-hal yang terlihat janggal oleh kita yang dilakukan oleh seorang guru kiai atau ulama.
Hal ini juga pernah terjadi kepada ulama top yang merupakan seorang wali Allah yakni Imam Al-‘Amudi. Murid-murid Imam Al-’Amudi ini merasa ragu perihal gurunya itu nantinya akan masuk surga atau tidak.
Menurut KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), kisah unik ini termaktub dalam salah satu karya ulama nusantara yakni Syaikh Mahfudz At-Turmusi yakni Kitab Hasyiyah At-Turmusi.
Advertisement
Baca Juga
“Saya punya kitab namanya Hasyiyah At-Turmusi, dikarang ulama top Indonesia, namanya Syaikh Mahfudz At-Turmusi,” kata Gus Baha mengawali ceritanya dikutip dari tayangan YouTube santri gus baha, Sabtu (02/11/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Ulama Tapi Selalu Mengajar Matematika
Dalam kitab tersebut diceritakan salah seorang ulama yang alim yang bernama Imam Al-‘Amudi. Namun ia terkategori ulama yang unik sebab tidak mengajar pelajaran agama namun malah mengajar matematika.
Hal ini ia lakukan seumur hidupnya
“Beliau bercerita, Imam Al-‘Amudi itu ulama top, tapi dia itu unik, tiap ngajar santrinya, ia ngajar matematika,” kisahnya.
Sebab perilaku aneh yang dilakukan gurunya ini, dalam hati murisnya muncul prasangka buruk perihal nasib gurunya di akhirat nanti, apakah masuk surga atau tidak.
“Sampai muridnya ini ragu, “itu guruku masuk surga tidak?”, ini kiai kok hanya mengajar matematika,” terang Gus Baha.
Advertisement
Muridnya Bermimpi
Sebagai seorang ulama dan wali, rupanya Imam Al-‘Amudi ini tahu kalau murinya berburuk sangka kepadanya sebab mengajar matematika. Malam harinya, murid-muridnya itu bermimpi.
“Tapi gurunya seperti tidak terima, disuudzani santrinya ini,” terang Gus Baha.
“Karena beliau seorang wali, murid-muridnya semua bermimpi,” sambungnya.
Muridnya bermimpi dan dalam mimpi para muridnya itu mereka bertanya perihal dirinya masuk surga atau tidak, sebab seumur hidupnya hanya menerangkan matematika.
Mendengar pertanyaan murid-muridnya itu, Gus Baha mencerritakan bahwa Imam Al-‘Amudi itu tidak hanya dimasukan ke dalam surga akan tetapi Allah SWT mengumpulkan para malaikat untuk mendengarkan presentasi Imam Al’Amudi ketika mengajar matematika.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul