Orangtua Seperti Ini Dimurkai Allah dan Rasul-Nya, Kata Buya Yahya

Kata Buya Yahya, orang tua yang tidak memikirkan masa depan anaknya, akalnya tidak sehat atau hatinya memang sudah mati. Bahkan, masyarakat sekitar pun ikut merasa tidak nyaman dengan sikap orang tua seperti ini

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2024, 18:30 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi orang tua bukan sekadar soal membesarkan anak, tetapi juga menciptakan harapan besar untuk masa depan mereka. Namun, ternyata masih banyak orangtua yang abai terhadap masa depan anak.

KH Yahya Zainul Ma'arif, (Buya Yahya) prihatin terhadap orangtua yang tidak memikirkan masa depan anak-anaknya. Menurutnya, orangtua yang seperti ini perlu dipertanyakan kewarasan akal dan hatinya.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @mediaislami578, Buya Yahya menekankan bahwa orang tua yang abai terhadap pendidikan dan kebahagiaan anak mereka dianggap tidak sehat secara akal. "Orang tua yang tidak memikirkan masa depan anaknya, akalnya tidak sehat atau hatinya memang sudah mati," ujar Buya Yahya. Bahkan, masyarakat sekitar pun ikut merasa tidak nyaman dengan sikap orang tua seperti ini.

Buya Yahya menyampaikan bahwa selain mendapat murka Allah dan Rasul-Nya, orang tua yang lalai terhadap tanggung jawabnya juga akan mendapatkan celaan dari tetangga. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang tua yang tidak memperhatikan anak mereka akan dicemooh, misalnya ketika anak tidak dimandikan atau tidak disekolahkan.

“Tetangganya pun tak senang kalau ada orang tua yang tak punya harapan untuk anaknya,” tambahnya.

Harapan yang sehat dari orang tua terhadap anaknya menjadi landasan penting dalam membangun masa depan anak. Orang tua yang benar adalah mereka yang selalu memikirkan cara terbaik untuk anaknya, mulai dari pendidikan hingga kesejahteraan.

Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya memberikan contoh kecil tentang kebahagiaan orang tua ketika melihat anak mereka mulai bersekolah. Meski sederhana, perasaan bahagia ini mencerminkan harapan besar yang ditanamkan dalam hati orang tua.

Melihat anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi individu yang mandiri tentu menjadi kebahagiaan tersendiri. Orang tua yang benar akan merasa bangga bahkan hanya dengan hal-hal kecil, seperti ketika anaknya berhenti menangis di hari kedua sekolah.

“Hari pertama anak menangis masih sedih, tapi hari kedua sudah tidak menangis, orang tua sudah senangnya luar biasa,” ungkap Buya Yahya dengan penuh semangat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kebahagiaan anak dalam kehidupan orang tua.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Terus Dampingi Anak dalam Proses Tumbuh Kembangnya

Mengajarkan Ibadah Sholat
Ilustrasi Mendidik Anak Credit: shutterstock.com

Orang tua juga diingatkan untuk terus mendampingi anak mereka dalam proses tumbuh kembangnya, mulai dari memandikan, mengantar ke sekolah, hingga mendukung mereka dalam setiap pencapaian kecil. Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan bahwa peran orang tua tidak hanya memberikan pendidikan formal, tetapi juga memastikan anak-anak mendapatkan bimbingan yang cukup. Hal ini menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak dalam menjalani kehidupan.

Selain itu, Buya Yahya menjelaskan bahwa orang tua yang penuh harapan akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Pendidikan menjadi investasi jangka panjang yang harus diperjuangkan, bahkan jika hasilnya belum terlihat dalam waktu singkat. Sikap gigih dan konsisten dalam mendidik anak menunjukkan bahwa orang tua memiliki visi yang jelas untuk masa depan anak-anak mereka.

Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya juga menekankan bahwa kebahagiaan orang tua tidak terletak pada pencapaian materi semata, tetapi pada proses mendidik dan melihat anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang baik. Orang tua yang baik akan menikmati setiap momen, bahkan hal-hal kecil yang dialami oleh anak mereka. “Melihat anak berhenti menangis saja sudah menjadi kebahagiaan besar,” tuturnya, mengingatkan betapa sederhana namun dalam arti kebahagiaan orang tua.

Masyarakat pun diingatkan untuk tidak menilai kesuksesan orang tua dari segi materi saja, melainkan dari perhatian dan kasih sayang yang diberikan kepada anak-anak. Orang tua yang gigih mendampingi anak, meskipun dengan segala keterbatasan, tetap pantas mendapatkan penghargaan. Buya Yahya menegaskan bahwa harapan dan usaha adalah kunci dalam membesarkan anak dengan baik.

 

Pentingnya Peran Orang Tua

Mengajarkan Anak untuk Mengerjakan Sholat
Ilustrasi Mengajarkan Anak Sholat Credit: shutterstock.com

Pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak menjadi tema utama yang diangkat oleh Buya Yahya. Ia mengingatkan bahwa anak-anak adalah amanah yang harus dirawat dengan penuh tanggung jawab. Setiap orang tua diharapkan untuk selalu mendampingi anak-anak mereka dalam suka dan duka, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosional. Pendidikan anak tidak boleh diabaikan, karena itu adalah investasi bagi masa depan.

Ceramah ini juga menyoroti pentingnya semangat orang tua dalam menghadapi tantangan membesarkan anak. Meski lelah dan kadang menghadapi situasi sulit, orang tua harus tetap bersemangat dan berusaha memberikan yang terbaik. Anak-anak akan tumbuh dengan penuh cinta dan kepercayaan diri ketika melihat orang tua mereka gigih dan pantang menyerah.

Buya Yahya memberikan pesan kepada setiap orang tua bahwa masa depan anak-anak ada di tangan mereka. Kehadiran orang tua yang penuh perhatian dan cinta akan menciptakan generasi yang lebih baik. Dengan pendidikan yang cukup dan perhatian yang tulus, anak-anak akan merasa dicintai dan dihargai, sehingga mampu tumbuh menjadi individu yang berkarakter.

Nasihat Buya Yahya ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana orang tua seharusnya memandang anak-anak mereka. Bukan sekadar mengurus kebutuhan fisik, tetapi juga membangun mental dan spiritual anak. Harapan besar dari orang tua menjadi motivasi bagi anak-anak untuk meraih masa depan yang cerah. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi orang tua untuk abai terhadap tanggung jawab ini.

Bagi orang tua yang merasa lelah atau kehilangan motivasi, ceramah ini mengingatkan bahwa setiap usaha yang dilakukan untuk anak-anak tidak akan pernah sia-sia. Anak-anak akan merasakan kasih sayang orang tua yang tulus dan akan menghargai setiap pengorbanan yang dilakukan. Harapan yang sehat dan positif dari orang tua menjadi doa yang didengar oleh Allah, memberikan keberkahan dalam kehidupan keluarga.

Dengan gaya penyampaian yang menyentuh dan penuh makna, Buya Yahya mampu menggugah hati banyak orang tua untuk lebih serius dalam mendidik anak-anak mereka. Masyarakat diharapkan untuk selalu mendukung upaya orang tua dalam memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Pendidikan, perhatian, dan kasih sayang menjadi pilar utama dalam menciptakan generasi yang berkualitas.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya