Liputan6.com, Jakarta - Iri hati sering kali muncul tanpa disadari, terutama ketika melihat orang lain mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Namun, ada pesan penting yang perlu direnungkan dalam menghadapi perasaan iri dan dengki ini.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan bahwa seseorang wajib memerangi perasaan iri dalam dirinya. Perasaan tersebut seharusnya diarahkan ke pola pikir yang lebih positif agar tidak menjadi penghalang dalam kehidupan.
"Hei, diwajibkan bagi engkau memerangi perasaan iri di dirimu. Ayo arahkan kepada berpikir yang positif karena Allah sudah menetapkan sesuatu," ujar Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @lenteraqolbu125.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sesuatu yang tampak tidak menyenangkan bisa jadi menyimpan kebaikan yang belum disadari.
Sering kali, manusia merasa kecewa atau tidak puas dengan keadaan yang menimpanya. Namun, dalam Islam diajarkan bahwa segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah dengan kebijaksanaan yang tidak terbatas.
"Boleh jadi yang kamu rasakan kurang disukai itu kecewa dan ungkapan lainnya. Di balik itu ada hikmah besar yang belum kau sadari," lanjut UAH.
Banyak orang hanya melihat kejadian dari sudut pandang sempit, yaitu dari apa yang tampak saat ini. Padahal, Allah memiliki pengetahuan yang jauh lebih luas, termasuk tentang masa depan seseorang.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Logika Manusia Itu Terbatas
Dalam Al-Qur'an, Allah telah menegaskan bahwa manusia tidak selalu mengetahui apa yang terbaik bagi dirinya. Ada hal yang terlihat buruk, tetapi justru membawa manfaat besar.
Sebaliknya, sesuatu yang sangat diharapkan belum tentu membawa kebaikan. Bisa jadi, di dalamnya terdapat sesuatu yang berbahaya bagi kehidupan seseorang.
"Di balik yang ideal yang kau harapkan itu tersimpan sesuatu yang kau tidak tahu, mungkin membahayakan untuk kehidupanmu," jelasnya.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa logika manusia sering kali terbatas pada pemikiran jangka pendek. Sementara itu, Allah mengetahui segala sesuatu hingga ke masa depan.
Karena itu, orang yang beriman sebaiknya menyerahkan segala urusannya kepada Allah dan berprasangka baik terhadap setiap ketetapan-Nya.
Iri hati tidak hanya merugikan secara spiritual, tetapi juga dapat membawa dampak buruk pada kesehatan mental seseorang.
Ketika seseorang terus-menerus merasa iri, ia akan sulit bersyukur atas apa yang telah dimilikinya. Hal ini bisa membuat hidup terasa sempit dan penuh dengan ketidakpuasan.
Advertisement
Rezeki Sudah Ditakar
Islam mengajarkan bahwa cara terbaik untuk mengatasi perasaan iri adalah dengan mendoakan kebaikan bagi orang lain.
Selain itu, penting juga untuk selalu mengingat bahwa rezeki setiap orang telah ditentukan dengan adil oleh Allah. Tidak ada satu pun yang tertukar atau kurang dari apa yang seharusnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang sebaiknya fokus pada apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas dirinya, daripada sibuk membandingkan diri dengan orang lain.
Kesuksesan sejati bukan hanya tentang memiliki banyak harta atau jabatan tinggi, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang bisa memanfaatkan hidupnya untuk beribadah dan berbuat baik.
Dengan menghilangkan iri hati, seseorang akan lebih mudah merasakan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup.
Maka, setiap kali muncul perasaan iri, sebaiknya segera diingatkan bahwa Allah lebih mengetahui apa yang terbaik. Semua yang terjadi telah sesuai dengan ketetapan-Nya yang penuh kebijaksanaan.
Ustadz Adi Hidayat menutup dengan pesan agar manusia lebih banyak bersyukur atas apa yang telah dimiliki, karena setiap takdir Allah pasti memiliki kebaikan yang tidak selalu terlihat secara langsung.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)