Anak Menitipkan Orangtua di Panti Jompo, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Hukum menitipkan orangtua di panti jompo dalam pandangan Islam merujuk penjelasan Al-Qur’an dan hadis

oleh Putry Damayanty Diperbarui 22 Feb 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2025, 16:30 WIB
[Bintang] Anak Durhaka Dari Jawa Timur
Ilustrasi Panti Jompo | Via: megapolitan.kompas.com... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Berbakti adalah kewajiban yang ditanggungkan kepada seorang anak pada orangtua-nya. Di dalamnya terdapat kemuliaan yang besar dari Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Artinya: “Katakanlah: ‘Marilah kubacakan apa yang diharamkam atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak.”’ (QS. Al-An’am: 151)

Rasulullah SAW menghinakan seorang anak yang tidak berbakti kepada orangtua termasuk ketika dalam keadaan lansia (jompo).

Namun, di zaman ini akibat kesibukan dalam mencari rezeki dan tanggung jawab memiliki keluarga, banyak anak yang tidak mampu untuk merawat orangtua mereka sendiri.

Lantas, bagaimana pandangan Islam tentang fenomena ini? Apakah ada alasan yang dibenarkan bagi anak yang menitipkan orangtuanya ke panti jompo? Berikut penjelasannya merangkum dari laman dalamislam.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Hukum Menitipkan Orangtua di Panti Jompo

Lansia
Lansia akan minim berisiko terkena patah tulang pinggul bila punya pasangan. (Ilustrasi: Fox News Health)... Selengkapnya

Rasulullah SAW menjelaskan dalam sebuah hadis tentang berbakti kepada kedua orangtua yang diriwayatkan oleh Abu Bakrah, ia berkata: 

“Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?” Beliau mengulangi tiga kali. Lalu mereka berkata: “Iya wahai Rasulullah.”

“Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua. Beliau lalu duduk, yang tadinya bersandar seraya mengatakan: ‘Ketahuilah! Dan persaksian palsu.’ Abu Bakrah berkata: ‘Rasulullah SAW terus mengulangi sehingga kami mengatakan ‘seandainya beliau berhenti.”’

Dari hadis di atas, para ulama menetapkan bahwa menitipkan orangtua di panti jompo tidak diperbolehkan terkecuali dalam kondisi yang terpaksa berdasarkan keinginan, izin dan kerelaan dari orangtuanya serta tidak terpaksa karena perilaku buruk anaknya, maka diperbolehkan. 

Di dalam Islam, tidak dikenal penitipan orangtua yang telah jompo. Budaya perilaku kekeluargaan telah tertanam dalam tatanan sosial umat Islam dengan menganut konsep a’ilah atau keluarga besar yang bertempat tinggal di satu bangunan atau lingkungan yang sama. 

Namun, realitanya semakin modernnya zaman, seseorang semakin disibukkan dengan beragam kesibukan dalam mengejar karir hingga lupa akan pentingnya menjaga orangtua serta kemuliaan yang ada di dalam doa mereka.

Kewajiban Berbuat Baik kepada Orangtua

Ilustrasi orang tua, lansia, ayah ibu, kakek nenek
Ilustrasi orang tua, lansia, ayah ibu, kakek nenek. (Image by freepik)... Selengkapnya

Berbuat baik kepada orangtua dengan tidak melupakan jasa mereka adalah kewajiban seorang anak. Sebagaimana Allah SWT berfirman, 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا

Artinya: “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu bapaknya.” (QS. Al-Ankabut: 8)

Tidak adanya dalil khusus yang memperbolehkan menitipkan orangtua di panti jompo di dalam Islam, sehingga menunjukkan bahwa orangtua yang telah mendidik serta mengusahakan segala hal untuk anaknya perlu untuk dimuliakan. 

Bahkan dalam Islam dikatakan bahwa seseorang yang berbuat baik kepada orangtuanya, senantiasa meminta ridho serta doa akan mempermudah urusannya baik di dunia maupun akhirat. 

Sebagai seorang anak yang telah dirawat oleh orangtua dari kecil hingga dewasa serta telah memiliki keluarga sendiri, maka menjadi suatu kewajiban untuk membalas budi dan jasa yang tidak tertandingi. 

Setiap muslim hendaknya selalu mengingat pesan yang disampaikan oleh Buya Yahya, 

“Rawatlah Ibumu sebagaimana kondisinya sebab satu hati berbakti banyak keberkahan yang datang kepadamu.” 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya