Liputan6.com, Jakarta Malam Lailatul Qadar, malam yang lebih utama daripada seribu bulan, merupakan momen sakral bagi umat Muslim. Dipercaya sebagai malam diturunkannya Al-Qur'an, malam ini dipenuhi keberkahan dan ampunan. Namun, Allah SWT merahasiakan waktu pastinya, mendorong kita untuk meningkatkan ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Artikel ini akan mengulas 15 tanda-tanda malam Lailatul Qadar berdasarkan fenomena alam, dirangkum dari berbagai hadits dan riwayat.
Mengenali tanda-tanda Lailatul Qadar penting untuk memaksimalkan ibadah kita. Dengan menyadari potensi datangnya malam mulia ini, kita dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk meraih keberkahannya. Meskipun tidak ada jaminan pasti, mengamati fenomena alam dapat menjadi petunjuk bagi kita. Ingatlah, fokus utama tetaplah pada keikhlasan dan ketekunan dalam beribadah.
Advertisement
Baca Juga
Allah SWT merahasiakan waktu pasti Lailatul Qadar sebagai ujian keimanan dan bentuk kasih sayang. Rahasia ini mendorong kita untuk senantiasa beribadah dan berdoa dengan sungguh-sungguh sepanjang Ramadhan, bukan hanya menunggu tanda-tanda tertentu. Dengan demikian, kita akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, terlepas dari apakah kita mengetahui malam Lailatul Qadar atau tidak.
Simak tanda-tanda alam yang menunjukkan datangnya malam lailatul qadar, sebagaiana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/3/2025).
1. Langit yang Cerah dan Bersih
Salah satu tanda Lailatul Qadar adalah langit yang cerah dan bersih tanpa awan. Udara terasa segar dan tenang, menciptakan suasana yang kondusif untuk beribadah. Kondisi ini mencerminkan kesucian dan kemuliaan malam tersebut.
Beberapa hadits menggambarkan langit yang cerah pada malam Lailatul Qadar. Meskipun tidak ada hadits spesifik yang menyebutkan secara eksplisit, deskripsi langit yang tenang dan damai sering dikaitkan dengan malam tersebut.
Amati langit di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Jika Anda melihat langit yang cerah dan bersih, tanpa awan yang menghalangi, ini bisa menjadi salah satu petunjuk.
Perlu diingat, langit cerah tidak selalu menandakan Lailatul Qadar, namun bisa menjadi salah satu indikatornya.
Advertisement
2. Matahari Terbit Berwarna Putih Tanpa Sinar yang Menyilaukan
Fenomena matahari terbit dengan cahaya yang lembut dan berwarna putih tanpa sinar yang menyilaukan merupakan tanda yang sering dikaitkan dengan Lailatul Qadar. Cahaya matahari terasa hangat dan menenangkan, berbeda dari biasanya.
Hadits riwayat Ubay bin Ka’ab (HR. Muslim) menyebutkan: “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.”
Perhatikan warna dan intensitas cahaya matahari saat terbit pada pagi hari setelah malam yang Anda curigai sebagai Lailatul Qadar. Bandingkan dengan matahari terbit di hari-hari biasa.
Meskipun hadits ini menyebutkan malam ke-27, ingatlah bahwa Lailatul Qadar bisa terjadi di malam ganjil lainnya di sepuluh malam terakhir Ramadhan.
3. Matahari Redup dan Berwarna Kemerahan
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa matahari terbit pada pagi hari setelah Lailatul Qadar tampak redup dan berwarna kemerah-merahan. Warna ini berbeda dari biasanya, memberikan kesan tenang dan damai.
Hadits riwayat Ath-Thoyalisi dan Al-Baihaqi menyebutkan: “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi hari, matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan.”
Amati warna matahari terbit pada pagi hari. Jika terlihat redup dan cenderung kemerah-merahan, ini bisa menjadi salah satu indikator.
Perlu diingat, warna matahari terbit bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, jadi perhatikan juga tanda-tanda lainnya.
Advertisement
4. Udara yang Tidak Terlalu Panas dan Tidak Terlalu Dingin
Suhu udara pada malam Lailatul Qadar cenderung sejuk dan nyaman, tidak terlalu panas maupun terlalu dingin. Kondisi ini menciptakan suasana yang kondusif untuk beribadah dengan khusyuk.
Hadits-hadits yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar seringkali menyebutkan kondisi udara yang nyaman. Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan suhu, deskripsi tentang suasana yang tenang dan damai mengindikasikan suhu yang seimbang.
Rasakan suhu udara di malam hari. Jika terasa sejuk dan nyaman, tanpa terlalu panas atau dingin, ini bisa menjadi salah satu petunjuk.
Bandingkan dengan suhu udara di malam-malam lainnya di bulan Ramadhan untuk merasakan perbedaannya.
5. Angin yang Berhembus dengan Lembut
Angin yang berhembus dengan lembut dan tenang juga menjadi salah satu tanda yang sering dikaitkan dengan Lailatul Qadar. Angin tersebut tidak kencang dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman.
Meskipun tidak ada hadits spesifik yang menyebutkan angin lembut sebagai tanda Lailatul Qadar, suasana tenang dan damai yang sering digambarkan dalam hadits dapat dikaitkan dengan hembusan angin yang lembut.
Perhatikan hembusan angin di malam hari. Jika angin berhembus dengan lembut dan menenangkan, ini bisa menjadi salah satu petunjuk.
Bandingkan dengan hembusan angin di malam-malam lainnya untuk merasakan perbedaannya.
Advertisement
6. Keheningan dan Ketenangan yang Mendalam
Suasana malam Lailatul Qadar dipenuhi dengan keheningan dan ketenangan yang luar biasa. Alam seakan ikut merasakan kesucian dan kemuliaan malam tersebut.
Keheningan ini diyakini terkait dengan turunnya malaikat ke bumi. Kehadiran malaikat membawa ketenangan dan kedamaian yang menyelimuti seluruh alam.
Rasakan suasana di malam hari. Jika Anda merasakan keheningan dan ketenangan yang luar biasa, ini bisa menjadi salah satu petunjuk.
Perhatikan juga perasaan batin Anda. Jika Anda merasakan kedamaian dan ketentraman yang mendalam, ini bisa menjadi tanda spiritual.
7. Tidak Ada Hujan atau Badai
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, cuaca cenderung tenang tanpa hujan lebat atau badai. Cuaca yang cerah mendukung suasana ibadah yang khusyuk.
Hadits riwayat Jabir bin Abdullah menyebutkan: “Sesungguhnya aku melihat Lailatul Qadar, kemudian aku melupakannya. Lailatul Qadar turun pada sepuluh malam terakhir (bulan Ramadan), yaitu malam yang terang, tidak dingin, tidak panas, serta tidak turun hujan.”
Amati cuaca di malam hari. Jika cuaca tenang dan tidak hujan, ini bisa menjadi salah satu petunjuk.
Perlu diingat, beberapa pendapat menyebutkan bahwa gerimis kecil masih mungkin terjadi pada malam Lailatul Qadar.
Advertisement
8. Tidak Ada Bintang-Bintang yang Dilemparkan
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, tidak ada bintang jatuh atau meteor. Ini dikaitkan dengan suasana yang tenang dan terbebas dari gangguan.
Meskipun tidak ada hadits spesifik yang menyebutkan hal ini, konsep ini bisa dikaitkan dengan suasana damai dan terbebas dari gangguan setan yang sering dikaitkan dengan malam Lailatul Qadar.
Amati langit malam. Jika Anda tidak melihat bintang jatuh atau meteor, ini bisa menjadi salah satu petunjuk.
Perlu diingat, ini bukan tanda yang pasti, karena bintang jatuh bisa terjadi kapan saja.
9. Bentuk Bulan yang Seperti Separuh Nampan
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa bulan pada malam Lailatul Qadar tampak seperti separuh nampan. Bentuk bulan ini dianggap sebagai salah satu tanda keistimewaan malam tersebut.
Hadits dari Abu Hurairah menceritakan Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang berdiskusi tentang Lailatul Qadar, dan Rasulullah SAW bertanya apakah mereka masih ingat ketika bulan berukuran separuh nampan muncul di langit.
Amati bentuk bulan di malam hari. Jika bulan tampak seperti separuh nampan, ini bisa menjadi salah satu petunjuk.
Perlu diingat, bentuk bulan berubah setiap malam, jadi perhatikan juga tanda-tanda lainnya.
Advertisement
10. Langit yang Berwarna Kemerahan di Pagi Hari
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa langit pada pagi hari setelah Lailatul Qadar tampak berwarna kemerahan, seperti saat senja. Warna ini memberikan kesan yang tenang dan damai.
Hadits riwayat Imam Al Baihaqi dari Ibnu Abbas menyebutkan bahwa pagi harinya matahari bersinar tidak terlalu cerah dan tampak kemerah-merahan.
Amati warna langit saat fajar menyingsing. Jika langit tampak berwarna kemerahan, ini bisa menjadi salah satu petunjuk.
Perlu diingat, warna langit saat fajar bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, jadi perhatikan juga tanda-tanda lainnya.
11. Perasaan Khusyuk dan Nikmat dalam Beribadah
Pada malam Lailatul Qadar, banyak orang merasakan perasaan khusyuk dan nikmat yang luar biasa saat beribadah. Mereka merasa lebih dekat dengan Allah SWT.
Ketenangan alam dan suasana yang damai mendukung perasaan khusyuk ini. Kehadiran malaikat juga diyakini menambah kedamaian dan kedekatan spiritual.
Rasakan perasaan Anda saat beribadah. Jika Anda merasakan khusyuk dan ketenangan yang luar biasa, ini bisa menjadi tanda spiritual.
Perhatikan juga kemudahan dalam berdzikir dan membaca Al-Qur'an.
Advertisement
12. Kesejukan dan Rasa Bahagia yang Menyelimuti
Banyak yang merasakan kesejukan dan kebahagiaan yang menyelimuti pada malam Lailatul Qadar. Perasaan ini dikaitkan dengan keberkahan dan ampunan Allah SWT.
Suasana alam yang tenang dan damai mendukung perasaan bahagia ini. Kehadiran malaikat juga diyakini membawa rasa damai dan kebahagiaan.
Rasakan perasaan Anda di malam hari. Jika Anda merasakan kesejukan dan kebahagiaan yang luar biasa, ini bisa menjadi tanda spiritual.
Perhatikan juga perasaan tenang dan damai yang menyelimuti.
13. Berkurangnya Rasa Lelah Meskipun Beribadah Sepanjang Malam
Banyak yang melaporkan bahwa mereka tidak merasa lelah meskipun beribadah sepanjang malam pada Lailatul Qadar. Ini diyakini sebagai karunia dari Allah SWT.
Ketenangan alam dan suasana yang damai mendukung kondisi fisik yang tetap segar. Kehadiran malaikat juga diyakini memberikan energi positif.
Perhatikan kondisi fisik Anda setelah beribadah. Jika Anda merasa segar dan tidak lelah, ini bisa menjadi tanda spiritual.
Perhatikan juga perasaan bersemangat dan antusias dalam beribadah.
Advertisement
14. Cahaya yang Berbeda dari Biasanya
Beberapa orang melaporkan melihat cahaya yang berbeda dari biasanya pada malam Lailatul Qadar. Cahaya ini bisa terlihat di langit atau di sekitar tempat ibadah.
Meskipun tidak ada hadits spesifik yang menyebutkan cahaya ini, ini bisa dikaitkan dengan suasana yang sakral dan penuh keberkahan.
Amati langit malam. Jika Anda melihat cahaya yang berbeda dari biasanya, ini bisa menjadi salah satu petunjuk.
Perlu diingat, ini merupakan tanda yang subjektif dan mungkin tidak dialami oleh semua orang.
15. Keberkahan dan Ketenangan Alam yang Terasa Hingga Fajar
Keberkahan dan ketenangan yang dirasakan pada malam Lailatul Qadar seringkali terasa hingga terbit fajar. Suasana damai dan tenang menyelimuti hingga pagi hari.
Ayat Al-Quran menyebutkan “Salam hingga terbit fajar” (QS. Al-Qadar: 5). Ini menunjukkan bahwa keberkahan dan kedamaian malam Lailatul Qadar berlanjut hingga pagi hari.
Rasakan suasana hingga pagi hari. Jika Anda merasakan keberkahan dan ketenangan yang berlanjut hingga fajar, ini bisa menjadi tanda spiritual.
Perhatikan juga kondisi alam di pagi hari, apakah terasa lebih damai dan tenang dari biasanya.
Meskipun tanda-tanda di atas dapat menjadi petunjuk, ingatlah bahwa tidak semua tanda akan terlihat sekaligus. Yang terpenting adalah fokus pada ibadah dan memperbanyak amal sholeh di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi kita semua untuk mendapatkan Lailatul Qadar dan meraih keberkahannya. Aamiin.
Advertisement
