Liputan6.com, Yogyakarta - Jogjakita ternyata bukan sekadar aplikasi ojek online. Di dalamnya, pengguna bisa berbagi konten seperti di media sosial.
Menurut CEO Jogjakita Ahmad Mirza Alif Syahrial, Jogjakita adalah aplikasi on demand service alias apa saja ada.
"Seperti Tiktok, bisa berbagi konten, dan feed berbasis lokasi jadi bisa klik beli pakai ojek Jogjakita," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Advertisement
Pengguna, merchant, maupun ojek online bisa membagikan konten video lewat aplikasi ini. Selain makanan, aplikasi digital ini juga menawarkan beragam produk yang diproduksi orang-orang Yogyakarta.
Baca Juga
"Info indekos juga ada, jual beli kendaraan dan apapun," ucap Mirza.
Saat ini Jogjakita mempunya 6.000 pengemudi ojek online dan 7.000 merchant. Pembayaran bisa dilakukan secara tunai, dompet digital, QRIS, hingga paylater.
Ia mempercayai jika bisa mendanai pengembangan aplikasi ini, maka Jogjakita dapat menjadi aplikasi istimewa dari dan untuk Yogyakarta.