Bukan Sekadar Minuman Tradisional, Ini Makna Ragam Jamu dalam Jamu Gendong

Jamu gendong masih menjadi jamu alami yang cukup populer di kalangan masyarakat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Mei 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2023, 05:00 WIB
kampung_jamu
Patung jamu gendong akan menyambut pengunjung memasuki kampung jamu Sumbersari Wonolopo, Mijen. (foto : Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Yogyakarta - Jamu merupakan minuman herbal yang sekaligus menjadi obat tradisional khas Indonesia. Minuman ini menggunakan ramuan bahan dari tumbuhan yang memiliki khasiat baik untuk tubuh.

Kata jamu berasal dari bahasa Jawa Kuno 'djampi' atau 'oesodo', yang berarti metode penyembuhan dengan menggunakan ramuan herbal. Jamu memiliki beragam jenis dan saat ini sudah semakin bervariasi karena tersedia dalam kemasan sachet, kapsul, tablet, maupun campuran.

Meski demikian, jamu gendong masih menjadi jamu alami yang cukup populer di kalangan masyarakat. Jamu dengan berbagai jenis ini dijual dengan cara dimasukkan ke dalam botol-botol kemudian dijadikan satu dalam bakul.

Mengutip dari surakarta.go.id, berikut beberapa jenis jamu pada jamu gendong beserta filosofinya:

1. Kunyit asam atau kunir asem

Jamu kunyit asem juga biasa disebut sebagai kunir asem. Karena dibuat dari kunyit, jamu ini memiliki warna kuning cenderung oranye.

Jamu ini memiliki rasa manis dan asam. Jamu kunyit asam menggambarkan simbol awal kehidupan manusia yang terasa manis, yaitu saat manusia dalam masa bayi hingga pra-remaja.

2. Beras kencur

Jamu beras kencur dibuat dengan campuran beras serta kencur. Jamu ini memiliki warna yang bervariasi, mulai dari putih pucat, coklat muda, hingga kekuningan.

Jamu ini memiliki rasa yang manis dan sedikit pedas. Hal itu melambangkan fase kehidupan manusia yang perlahan-lahan mulai merasakan kehidupan yang sebenarnya.

Cabe Puyang

3. Cabe puyang

Jamu cabe puyang memiliki rasa pahit dan manis. Rasa tersebut melambangkan kehidupan manusia pada usia 19-21 yang mulai memasuki fase dewasa. Pada fase tersebut, manusia biasanya mulai labil dalam menjalani kehidupan.

4. Pahitan

Sesuai namanya, jamu pahitan memiliki rasa yang pahit. Jamu ini dibuat dari sambiloto, brotowali, lempuyang, daun meniran, serai, lengkuas, temu ireng, widoro laut, widoro putih, dan adas.

Jamu pahitan melambangkan hidup yang tak hanya terasa manis, tetapi juga ada pahitnya. Meski demikian, rasa pahit pada jamu tetap harus ditelan, layaknya pahitnya kehidupan yang tetap harus dilalui.

5. Kunci suruh

Jamu kunci suruh dibuat dari rimpang temu kunci dan daun sirih. Jamu ini melambangkan kehidupan yang akan membaik setelah adanya kepahitan hidup.

Hal itu dilambangkan dengan kehadiran kunci dan suruh yang menjadi bahan utamanya. Kunci merupakan bumbu penyedap makanan, sedangkan suruh memiliki banyak khasiat dalam mengobati penyakit. Hal ini merupakan simbol kesuksesan yang akan datang setelah melewati banyak hal dalam kehidupan.

6. Kudu laos

Jamu kudu laos dibuat dari buah mengkudu, laos atau lengkuas, jahe, merica, dan bawang putih lanang atau bawang putih yang tidak bercabang. Jamu ini menjadi minuman penghangat yang sekaligus menjadi simbol seseorang yang menjadi penghangat serta penganyom bagi orang di sekeliling dalam melewati fase kehidupan.

7. Uyup-uyup

Jamu uyup-uyup memiliki manfaat untuk melancarkan dan meningkatkan produksi ASI. Selain itu, jamu ini bersifat penetral dan rehabilitatif. Secara filosofis, jamu uyup-uyup bermakna pengabdian diri seutuhnya dan kepasrahan diri secara tulus kepada Tuhan.

8. Sinom

Jamu sinom dibuat dari daun sinom, yakni daun pohon asam yang masih muda. Jamu yang memiliki rasa manis ini melambangkan manusia yang dilahirkan dengan fitrah dan harus kembali kepada Tuhan dalam keadaan fitrah juga.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya