Covid-19 Malang, Klaster Keluarga hingga Sekolah

Lonjakan kasus Covid-19 di Malang bertambah

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2022, 13:00 WIB
Virus Corona Covid-19
Ilustrasi Hasil Tes Virus Corona Covid-19 (ShutterStock By CrispyPork)

Liputan6.com, Malang - Klaster keluarga dan sekolah jadi pemicu meningkatnya temuan kasus Covid-19 di Malang, Jawa Timur sejak seminggu terakhir. Data dari laman pemerintah provinsi setempat, terdapat 97 kasus aktif konfirmasi positif Covid-19 sejak 18 Januari 2022.

Sebelumnya, jumlah pasien positif Covid-19 di Malang hanya berjumlah 12 orang, kemudian terjadinya pelonjakan jumlah kasus sebanyak 84 orang hingga 24 Januari 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Ia menyebut terdapat dua faktor penyebab adanya kenaikan jumlah tersebut.

"Klaster lembaga pendidikan dan klaster keluarga menjadi penyebab kenaikan kasus. Untuk sekolah ada 37 kasus dan keluarga 12 kasus, itu mendominasi," katanya, Senin (24/1/2022) dikutip dari Antara.

Kemudian, ia mengatakan kegiatan pembelajaran tatap muka di MAN 2 Kota Malang juga terpaksa dihentikan selama kurang lebih 14 hari menyusul adanya temuan salah seorang siswa yang terpapar virus corona sejak hari kenaikan kasus bertambah.

"Sejak adanya temuan kasus baru itu, kami juga sudah melakukan pelacakan dengan menjalankan tes antigen kepada 600 orang di sekolah itu. Hasilnya, ada 37 orang terkonfirmasi positif, sehingga menambah jumlah orang yang terpapar," jelasnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Varian Omicron

Kemudian, Husnul mengatakan juga menemukan tambahan kasus baru terkait varian Omricon.

"Saat ini tercatat ada dua kasus baru, sehingga secara keseluruhan di wilayah Kota Malang telah ditemukan tiga kasus omicron. Satu dari tiga pasien itu telah dinyatakan sembuh," katanya.

Pada kasus yang baru, Husnul mengatakan pasien telah menjalani isolasi mandiri selama kurang lebih 11 hari sejak dinyatakan terpapar virus corona. Dua pasien tersebut dinyatakan tidak memiliki gejala akibat terpapar Covid-19.

"Hasilnya dua positif (omicron). Besok masuk hari ke-11 isolasi mandiri. Karena tanpa gejala, bisa dinyatakan isolasi selesai dan sembuh," katanya.

Husnul menjelaskan pihaknya telah melakukan pelacakan kepada kurang lebih 26 orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif Covid-19 varian Omicron agar meminimalisir penularan.

"Kita sudah melakukan pelacakan, masing-masing 12 orang dan 14 orang. Semuanya negatif," jelasnya.

 

Sonya Andomo

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya