Menanti Cahaya Terang dari Pembangkit Listrik Terapung Buatan PAL Surabaya

Pembangkit itu sudah bisa disalurkan ke daerah tujuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2022, 07:00 WIB
PT PLN (Persero) dan PT PAL Indonesia berhasil membangun Pembangkit Listrik Kapal atau Mobile Power Plant (MPP) modern. (Dok PLN)
PT PLN (Persero) dan PT PAL Indonesia berhasil membangun Pembangkit Listrik Kapal atau Mobile Power Plant (MPP) modern. (Dok PLN)

Liputan6.com, Surabaya - Pembangkit listrik terapung berdaya 60 megawatt telah selesai dikerjakan perusahaan galangan PT PAL Indonesia yang berada di Surabaya, pembangkit listrik itu bernama Arge Mounted Power Plant (BMPP) di bawah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Direktur Utama (Dirut) PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan sejak Jumat (28/01/2022) pembangkit itu sudah bisa disalurkan ke daerah tujuan.

"Hari ini adalah sail away ke daerah tujuan, yaitu Ambon, Maluku, untuk suplai listrik di wilayah kepulauan di sana,” katanya yang dilansir dari Antara.

PLN melalui anak perusahaan PT Indonesia Power sejak awal tahun 2020 memesan tiga unit pembangkit listrik terapung ke PT PAL Indonesia dengan total daya 150 megawatt. Masing-masing dua unit di antaranya berdaya 60 megawatt, serta satu unit berdaya 30 megawatt.

Menurut jadwal, semestinya tiga unit pembangkt listrik terapung tersebut masing-masing selesai dikerjakan selama 15 bulan.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Molor karena Pandemi

Dirut PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengungkapkan pandemi virus Covid-19 mengakibatkan pengerjaan pembangkit listrik terapung pesanan PLN harus molor.

"Ada tenaga ahli yang harus kami datangkan dari luar negeri," ujarnya.

Hari ini, 28 Januari 2022, PT PAL baru menyelesaikan satu unit pembangkit listrik terapung yang berdaya 60 megawatt.

Dirut PLN Darmawan memastikan pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia yang diberi nama BMPP Nusantara 1 itu akan segera dioperasikan di Ambon, Maluku, menggantikan kapal pembangkit listrik 'Karadeniz' milik Turki.

"Apabila diperlukan, kita bisa memindahkan pembangkit yang mobile ini ke daerah manapun ke seantero Nusantara," katanya.

Darmawan mengatakan, sesampainya di Ambon, BMPP Nusantara 1 nantinya masih harus menyelesaikan proses penyambungan sistem ke darat, yaitu untuk pipa bahan bakar, gas dan listrik.

Kemudian, akan dilakukan pengujian atau commissioning demi memastikan listrik benar-benar dapat digunakan. Dimana juga akan dilakukan interkoneksi dengan jaringan di daratan wilayah Ambon dan sekitarnya.

"Target kita akhir Maret proses itu sudah siap. Sehingga pada awal April 2022, BMPP Nusantara 1 sudah bisa efektif dioperasikan," ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya