Fakta-Fakta Penutupan Taman dan CFD di Surabaya Untuk Cegah Omicron

Ada beberapa kelonggaran yang diberikan Pemkot Surabaya untuk pemanfaatan taman yang dikelola pemerintah selama covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 14:00 WIB
Fakta-Fakta Penutupan Taman dan CFD di Surabaya Untuk Cegah Omicron
Taman di Surabaya kembali ditutup untuk bermain. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pemkot Surabaya memutuskan untuk menutup sementara aktivitas masyarakat di ruang publik imbas meningkatnya kasus covid-19. Sejumlah taman pun ditutup sementara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Hebi Agus Djuniantoro mengatakan, tercatat ada delapan Taman di Surabaya yang ditutup sementara waktu hingga kasus covid-19 kembali mereda.

Namun, demikian, taman tersebut masih boleh dikunjungi untuk beberapa kegiatan saja. Taman tersebut yakni taman Flora, Taman Sejarah, Taman Cahaya, Taman Harmoni, Taman Pelangi, Taman Kebun Bibit, Taman Prestasi dan Taman Ekspresi.

Namun demikian, Pemkot Surabaya masih memberikan kelonggaran bagi pengnjung yang datang ke taman untuk aktivitas kegiatan tertentu. Seperti kegiatan edukasi.

"Mulai Senin sampai Jumat taman boleh dikunjungi hanya untuk kegiatan edukasi saja," kata Hebi, dilansir Antara, Senin (31/1/2022).

Sementara itu, kata dia, untuk hari Sabtu dan Minggu taman ditutup untuk kegiatan rekreasi. Pemkot Surabaya masih memberi ruang bagi kegiatan edukasi di taman yang tutup sementara itu.

Dia menjelaskan, aktivitas taman untuk kegiatan edukasi seiring masih berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM). Sehingga, ada beberapa kegiatan di SD dan SMP yang membutuhkan pembelajaran di lapangan.

"Yang kita tutup untuk kegiatan rekreasi dulu," ujar dia.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menghentikan sementara waktu kegiatan car free day (CFD) setiap hari Minggu pagi. Kegiatan CFD yang ditutup yakni di Jalan Kertajaya dan Kembang Jepun.

Ia mengaku belum bisa memastikan berapa lama penutupan aktivitas CFD tersebut. Menurut dia, output dari CFD untuk mengurangi beban polusi udara.

"Tapi yang terjadi ketika CFD masyarakat kumpul-kumpul. Maka dari itu kami tunda dulu CFD nya sampai waktu yang belum ditentukan dan dipastikan omicron mereda. Kalau ingin olahraga bisa memanfaatkan Gelora Pancasila," ujar dia.

Ia memastikan, penutupan taman dan CFD tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya.

Saksikan video pilihan berikut ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya