Ini Cara Tahan Lapar dan Haus Saat Puasa, Gampang Dipraktikkan

Sebagian orang yang berpuasa juga kerap merasa seperti kurang bertenaga atau mungkin daya tahan tubuh bisa turun, terutama di masa pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2022, 23:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2022, 23:00 WIB
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur. (Photo by Michael Burrows from Pexels)

Liputan6.com, Jatim - Saat menjalankan ibadah puasa, lapar dan haus tentu saja menghampiri, namun hal itu bisa diminimalisir. Pakar gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Dr. dr. Fiastuti Witjaksono Sp.GK memberikan tipsnya.

Fiastuti menyebut salah satu cara untuk meminimalisir rasa lapar, haus dan lesu selama berpuasa Ramadhan, salah satunya melalui pembagian porsi makan.

"Dengan berpuasa, bagaimana meningkatkan manfaat mengurangi berbagai penyakit dan menurunkan tantangannya seperti lapar, haus, lesu, tetap sehat dan fit," kata Fiastuti dalam sebuah acara daring, dilansir dari Antara.

Rasa lapar, haus dan lesu, lanjutnya mungkin di awal-awal bulan puasa sampai hari ketiga. Sebagian orang yang berpuasa juga kerap merasa seperti kurang bertenaga atau mungkin daya tahan tubuh bisa turun, terutama di masa pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.

"Mungkin karena perubahan pola makan karena sahur malas-malasan, enggak makan sayuran, buah, minum susu akibatnya konstipasi karena jumlah makanan yang masuk lebih sedikit atau jenisnya kurang, pasti buang air menjadi susah," tutur Fiastuti.

Untuk mengatasi tantangan lapar hingga lesu ini, Fiastuti yang juga mengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyarankan, saat sahur bisa mengkonsumsi sekitar 40 persen dari total kalori per hari.

Yakni melalui makan besar 30 persen, ditambah asupan camilan sembari menunggu waktu imsak sekitar 10 persen dan minum air dua gelas.

"Tidak hanya air juga bisa susu sebagai amunisi menjalankan puasa Ramadhan sampai jam 18.00 atau kurang lebih selama 14 jam," kata dia.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Berbuka dengan yang Manis

Saat berbuka puasa, Anda bisa menyantap makanan lebih banyak atau sekitar 60 persen. Fiastuti menyarankan berbukalah dengan makanan manis sekitar 15 persen, melakukan shalat magrib, lalu makan makanan lengkap sebanyak 30 persen.

Hal ini supaya saluran cerna yang selama 14 jam tidak terisi makanan dapat beradaptasi.

"Menerima dulu makanan 15 persen (makanan manis) baru lanjut makanan lengkap, nanti minum sampai tidur sekitar 4 gelas. Pulang tarawih bisa ditambah makanan kecil 15 persen," tutur Fiastuti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya