Kabar Gembira, Produksi Ikan Selama Ramadhan Diperkirakan Melimpah

Peningkatan jumlah produksi itu diprediksi dari tingginya penerbitan izin perikanan tangkap dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2022, 00:12 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2022, 00:00 WIB
Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jatim - Selama bulan Ramadan produksi di sektor perikanan dalam bidang penangkapan dan budidaya ikan meningkat di berbagai provinsi di Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjamin stok ikan aman bahkan jika terjadi lonjakan.

Peningkatan jumlah produksi itu diprediksi dari tingginya penerbitan izin perikanan tangkap dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2022. Penerbitan izin meningkat 70 persen dibanding periode serupa tahun sebelumnya, yakni dari 1.414 menjadi 2.383 izin.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini Hanafi mengatakan pelaku perikanan tangkap lebih bergairah ditandai dengan meningkatnya izin yang terbit, baik izin berusaha penangkapan maupun Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

"Dengan banyaknya kapal yang aktif melaut saat ini, berarti itu juga akan identik dengan peningkatan produksi. Peningkatan produksi inilah yang kita gunakan untuk antisipasi kemeriahan Lebaran tahun ini," ujarnya (4/4/2022).

Ia menyebut kebutuhan ikan selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2022 mencapai 2,64 juta ton. Sedangkan perkirakan produksi perikanan mendekati 3 juta ton yang berasal dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Peningkatan produksi juga terjadi di subsektor perikanan budidaya. Berdasarkan perkiraan, panen ikan budidaya secara nasional dari Januari hingga April mencapai 1,5 juta ton.

"Itu di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimatan, Bali - Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Pulau Maluku - Papua," ujarnya.

Sementara, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu menyebut keadaan tersebut kita mencari ide tambahan dengan menambah stok ikan nasional dari cara budidaya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Harga Stabil

Berdasarkan data, komoditas perikanan budidaya memenuhi 30 sampai 50 persen kebutuhan ikan di tengah masyarakat. Sebagai contoh, share pemenuhan ikan budidaya di Pulau Sumatera mencapai 46,1 persen dengan komoditas utama lele, mas, nila, udang, vaname, dan patin.

"Tingginya jumlah produksi selama Ramadan diprediksi menjadikan harga ikan di pasar cenderung stabil. Jika pun terjadi kenaikan harga, kisarannya di angka 5 sampai 10 persen," jelasnya.

Kemudian, untuk menjamin pasokan ikan aman jelang Lebaran, pihaknya bahkan telah melakukan pengecekan ke sejumlah cold storage yang dikelola pemerintah maupun swasta.

Haeru mengatakan kegiatan pengiriman domestik maupun ekspor produk perikanan selama bulan suci ramadan dan lebaran dipastikan tetap berjalan. KKP melalui Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) juga rutin melakukan survei di pasar-pasar perikanan untuk memastikan ikan yang beredar di tengah masyarakat aman untuk dikonsumsi.

"Biasaya menjelang lebaran gini ada Satgas, bersama teman-teman di bandara, pelabuhan untuk memastikan lalu lintas pergerakan produk perikanan dari satu tempat ke tempat lain lancar. Sehingga kebutuhan ikan sebagai bahan pangan tersedia setiap saat," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya