Mencari Solusi Rencana Pencabutan Pupuk Subsidi Untuk Petani

Sejumlah petani mengeluhkan sejumlah permasalahan khususnya soal saraja produksi pertanian yang mahal

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2022, 01:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2022, 01:00 WIB
Mencari Solusi Rencana Pencabutan Pupuk Subsidi Untuk Petani
Ketua DPR RI Puan Maharani saat bertemu dan dialog langsung dengan petani bawang merah di Brebes. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Naiknya harga kebutuhan pokok komoditas bawang merah tak hanya dirasakan masyarakat. 

Sejumlah petani bawang merah turut mengeluhkan malahnya biaya produksi untuk menanam bawang merah. Seperti disampaikan salah seorang petani bawang merah Brebes Rusmin, dia mengeluhkan sejumlah permasalahan khususnya soal saraja produksi pertanian yang mahal.

“Terutama harga pupuk bu, mahal,” kata salah seorang petani bernama Rusmin saat menyampaikan keluhannya kepada Ketua DPR RI Puan Maharani, Selasa (5/7/2022).

Sejumlah keluhan yang disampaikan petani bawang adalah mahalnya bibit, pestisida hingga tenaga kerja olah tanah-panen.

Pada kesempatan tersebut, Puan Maharani berdialog langsung dengan para petani bawang merah. Puan ikut menanam bawang merah bersama petani.

Puan pun mengatakan, kedatangannya ke Brebes untuk mengetahui secara langsung persoalan yang dihadapi petani bawang merah. Khususnya rencana pencabutan subsidi pupuk ZA dan SP-36 yang ditolak oleh petani.

“Kita patut bangga bahwa bawang dari Brebes itu dianggap banyak orang sebagai bawang terenak,” ujar Puan.

Puan menilai, pencabutan dua jenis pupuk bersubsidi akan memberatkan petani mengingat harga pupuk non-subsidi sangat mahal. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Efek Domino

Dikhawatirkan, pencabutan subsidi pupuk ZA dan SP-36 akan memiliki efek domino terhadap produksi dan harga bawang merah.

“Kami akan dorong agar rencana pencabutan subsidi pupuk ini ada pengecualian bagi petani bawang merah,” ungkap Puan.

Puan meminta anggota komisi terkait mengawal harapan petani bawang soal peningkatan infrastruktur pertanian. Salah satunya, menyangkut persoalan aliran alir ke area sawah.

“Ini harus menjadi prioritas karena Kabupaten Brebes telah memberikan kontribusi sekitar 20% produksi nasional atau 60% dari produksi Jawa Tengah,” sebutnya.

Menurut Puan, diperlukan kebijakan yang pro terhadap petani agar produktivitas bawang merah di Brebes tidak terkendala. Jika kebijakan mempengaruhi produksi pertanian, dampaknya akan terjadi kenaikan harga bawang.

“Kenaikan harga komoditas bawang merah sebagai dampak pencabutan subsidi itu, bisa memicu adanya inflasi. Saya akan carikan solusinya dan menjadi mediator ke Pemerintah untuk memastikan harapan bapak/ibu dapat terfasilitasi,” kata Puan.

Puan datang ke pertanian bawang di Brebes bersama sejumlah anggota DPR, yakni Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, Ketua Komisi V Lasarus, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris.

Kemudian Anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah, Anggota Komisi VI DPR dr. H. Mufti Aimah Nurul Anam, dan Anggota Komisi VIII DPR My Esti Wijayati. Bupati Brebes, Idza Priyanti juga turut mendampingi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya