Warga Cina Benteng Rayakan Festival Perahu Naga

Tadisi Peh Cun atau balapan perahu naga digelar sebagai bentuk penghormatan kepada Perdana Menteri Khut Gwan (Qu Yuan).

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 02 Jun 2014, 14:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2014, 14:30 WIB
Warga Cina Benteng Rayakan Festival Perahu Naga
Tadisi Peh Cun atau balapan perahu naga digelar sebagai bentuk penghormatan kepada Perdana Menteri Khut Gwan (Qu Yuan).

Liputan6.com, Jakarta Warga pecinaan yang berdomisili di Kota Tangerang atau yang lebih akrab disapa Cina Benteng, menggelar Perayaan Peh Cun di bantaran sungai Cisadane Kota Tangerang, Senin (2/6/2014).

Hal tersebut masih dilakukan oleh warga Cina Benteng sebagai bentuk mempertahankan tradisi sekaligus balapan perahu naga ini sebagai bentuk penghormatan kepada Perdana Menteri Khut Gwan (Qu Yuan). Hal itulah yang diungkapkan Humas Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Klenteng Boen Tek Bio, Oey Tjin Eng, Senin (2/6/2014).

"Tradisi Peh Cun mewariskan pesan yang mengagumkan. Tradisi ini diawali oleh seorang pemimpin di Tiongkok yang memilih bunuh diri menceburkan diri ke sungai, ketimbang mengkhianati kebenaran, keadilan dan kejujuran," jelasnya.

Maka, lanjutnya, perayaan Peh Cun atau dalam bahasa Mandarinnya Twan Yang Jie, bukan sekadar ekspresi syukur atas kemajemukan. Tetapi juga ajaran moral pada para pemimpin untuk mengenali artinya batas kekuasaan.

Dilain pihak, dikatakan Ketua panitia, WS Rudi Guna Wijaya mengatakan, perayaan Peh Cun diperingati secara internasional tidak hanya di daratan Cina saja.

"Ada dua kegiatan yang dilakukan. Seperti persembahyangan Eling dan Takwa. Untuk memperingati jasa seorang perdana menteri yang loyal kepada negara," tuturnya.

Kemudian pelaksanaan Peh Cun ini jatuh pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek, atau tepatnya jatuh pada hari ini.

Plt Gubernur Banten, Rano Karno yang datang memberikan apresiasi yang besar kepada warga dan pemerintah setempat yang masih tetap melestarikan adat dan budaya yang memang harusnya dijaga.

"Saya memberikan apresiasi, semoga saja ini dapat terus dilestarikan dan dijalankan tiap tahunnya, karena ini sudah jadi kekayaan Banten," tuturnya. (Naomi Trisna/Ars).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya