Liputan6.com, Jakarta Museum Nasional Republik Indonesia, atau yang akrab disebut Museum Nasional, baru merayakan hari jadinya yang ke 273.
Sebelumnya, museum ini merupakan lembaga asal Belanda bernama Bataviaasch Genootchap. Museum ini tidak hanya menampilkan koleksi benda bersejarah dari Nusantara, namun juga dari negara-negara asing lainnya. Ulang tahun Museum Nasional yang hanya selang empat hari dari Hari Museum Internasional mengantarkan pada perayaan Festival Hari Museum Internasional dan 237 Tahun Museum Nasional Indonesia yang dimulai dari 24 April sampai 25 Mei 2015.
Rangkaian acara ini dimulai dari pembukaan pada tanggal 24 April 2015, yang dipimpin oleh kepala Museum Nasional Dra. Intan Mardiana danDirjen Kebudayaan RI Prof. Kacung Marijan.
Advertisement
Â
Ibu Intan Mardiana (atas) dan Bapak Kacung Marijan (bawah) dalam pidato pengantar di acara pembukaan.
Setelah pembukaan, akan diadakan lomba gerak jalan pada tanggal 17 Mei, fashion show anak-anak pada tanggal 18, 20, dan 22 Mei, lomba paduan suara pada tanggal 19, 21, 23 Mei, lomba film pendek pada tanggal 23-24 Mei, workshop permainan tradisional pada tanggal 23-24 Mei, dan Bazaar pada tanggal 17-25 Mei, dan Gebyar Festival Hari Museum Internasional dan 237 Tahun Museum Nasional Indonesia yang merupakan acara puncak pada tanggal 25 Mei 2015.
Perayaan ini bukan hanya bertujuan untuk merayakan ulang tahun, namun juga memperkuat hubungan antar komunitas di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya rangkaian acara yang melibatkan banyak komunitas, seperti grup tari dan vokal yang menjadi pengisi acara pembuka, lomba antar museum yang melibatkan staf masing-masing, dan lomba yang diadakan dengan partisipasi dari berbagai sekolah.
Pengisi acara: Tarian Zami dan Lenggang Nyai dari murid STP Trisakti
Pembagian hadiah lomba permainan tradisional kepada murid SD Petojo Selatan 02 Pagi
Marching Band Madah Bahana Universitas Indonesia
Grup vokal anak Mokas yang membawakan lagu-lagu kebangsaan
"Museum merupakan sarana yang bukan hanya sekedar "menyimpan barang lama", namun menjadi pengingat perjalanan masa lalu dan dampaknya di masa sekarang," ucap Prof. Kacung di acara pembukaan Festival Hari Museum Internasional dan 237 Tahun Museum Nasional Indonesia. (Ikr/ret)
Â