Liputan6.com - Pertumbuhan lalat di Danau Victoria, Afrika, akan meningkat pada musim hujan setiap tahunnya. Dan hal yang mungkin tak pernah Anda bayangkan terjadi.
Masyarakat di sana tak ragu menyantap lalat yang sudah diolah menjadi burger. Mungkin hal ini terdengar menjijikan. Tapi, seperti dilansir dari situs OddityCentral pada Kamis (22/7/2015), lalat yang diolah sebagai pengganti daging tersebut merupakan sumber protein tinggi bagi penduduk.
Terang saja jika mereka justru gembira dengan kehadiran lalat-lalat itu. Lalat ditangkap dengan menggunakan alat besar, seperti panci atau wajan. Karena jumlah lalatnya sangat banyak, pemburu hanya cukup menghempaskan alat besar tersebut ke udara.
Advertisement
Langkah selanjutnya, lalat dikumpulkan dan dibentuk layaknya daging pada burger. Kemudian, dipanggang di atas arang hitam sebelum digabungkan dengan roti. Burger dengan sekitar 500 ribu lalat tersebut memiliki gizi sampai lebih dari 7 kali dibanding burger dengan daging sapi.
Bagaimana? Apakah Anda ingin tertarik mencicipi burger lalat tersebut?
(auf)
Ā