Liputan6.com, Jakarta Kota Tua Jakarta menyimpan segudang bangunan indah peninggalan Belanda, satu diantaranya adalah Gedung Raad van Justitie, yaitu gedung bergaya art deco yang dahulu digunakan oleh pemerintah Belanda sebagai lembaga Peradilan Tertinggi Belanda. Saat Indonesia dikuasai Jepang, gedung ini kemudian dialihfungsikan menjadi tempat tinggal para tentara Jepang.
Pasca kemerdekaan, tepatnya di tahun 1967, gedung Raad van Justitie menjadi kantor walikota Jakarta, namun 10 tahun kemudian Presiden Soeharto mengganti fungsi gedung ini menjadi Gedung Balai Seni Rupa. Saat Ali Sadikin menjadi gubernur Jakarta, fungsi gedung ditambah sebagai tempat menyimpan berbagai koleksi keramik. Sehingga sampai saat ini gedung tersebut difungsikan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik.
Advertisement
Saat Tim Liputan6.com berkunjung, yang ditulis pada Rabu (19/8/2015), pihak pengelola museum mengungkapkan, di museum yang berlokasi di Jalan Pos Kota No 2, Jakarta Barat, ini terdapat berbagai koleksi benda-benda antik dan lukisan langka yang tak ternilai harganya. Berbagai koleksi tersebut antara lain seperti sketsa, grafis, patung, hingga keramik.
Di antara berbagai koleksi langka yang dipamerkan, terdapat jejeran lukisan karya dua maestro lukis Indonesia, yaitu Affandi dan Raden Saleh. Melalui genre realis, maestro Affandi mencoba menguak sisi lain kemegahan Jakarta ke dalam kanvas. Tak hanya itu, Museum Seni Rupa dan Keramik juga menyimpan berbagai koleksi keramik langka peninggalan Dinasti Ming dan Ching, hingga keramik peninggalan zaman Majapahit.
Museum Seni Rupa dan Keramik menawarkan berbagai fasilitas wisata yang bervariatif, mulai dari studio gerabah, yang bisa digunakan oleh para pengunjung untuk belajar membuiat gerabah, hingga Museum Kontemporer jakarta, yaitu ruangan yang menyimpan berbagai karya seni kontemporer dari berbagai seniman Jakarta.
Dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 09.00 hingga pukul 03.00 sore, museum ini pada waktu-waktu tertentu juga kerap menggelar bergai acara menarik, seperti lomba melukis anak-anak, pameran instalasi seni dari banyak seniman, hingga diskusi seputar dunia keramik dan seni rupa. Lebih dari sekadar museum, Museum Seni Rupa dan Keramik tak hanya memamerkan berbagai koleksi seni yang langka, namun juga mampu memperkaya pengetahuan pengunjung akan sejarah seni rupa yang panjang. (Ibo/Bio)
Â