Berwisata Sambil Menyusuri Sejarah Kereta Api Indonesia

Menapaktilas sejarah kereta api di Indonesia dengan beberapa pilihan jalur tentu sangat menyenangkan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 28 Agu 2015, 18:35 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2015, 18:35 WIB
Wisata Kereta Api
Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Liputan6.com, Jakarta Perkeretaapian di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Tanpa disadari, sejak lama alat transportasi ini telah menjadi pemersatu budaya di Indonesia. Berawal dari didirikannya jalur kereta api di Desa Kemijen pada Juni 1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, LAJ Baron Sloet van Den Beele, perketertaapian di Indonesia terus berkembang hingga saat ini menjadi moda transportasi penting di Indonesia.

Untuk menapak tilas sejarah panjang perkeretaapian di Indonesia, PT KAI telah meluncurkan program ‘Railway Heritage Trails Series’, yaitu suatu program darmawisata napak tilas sejarah perkeretaapian di Indonesia dengan menyuguhkan beberapa pilihan jalur.
Tak hanya itu, darmawisata napak tilas sejarah perkeretaapian di Indonesia ini juga dipandu oleh orang yang kompeten di bidangnya sambil menjelajahi dan menelusuri jejak sejarah kereta api di Indonesia. Menurut informasi yang didapat Tim Liputan6.com, Kamis (27/8/2015), beberapa jalur darmawisata yang dibuka antara lain:

Jalur Semarang – Tanggung

Sebagai jalur pertama perkeretaapian yang dibangun di Indonesia, jalur Semarang – Tanggung menyimpan segudang cerita sejarah yang memikat. Sebelum menjelajahi jalur menggunakan kereta api, para wisatawan terlebih dahulu diajak berkunjung ke Gedung Lawang Sewu yang merupakan kantor Nederlandsche – Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Setelah itu, dengan menggunakan bus para wisatawan juga akan berkunjung ke Stasiun Semarang sebagai stasiun tertua di Indonesia. Dari bekas Stasiun Semarang, para wisawatan kemudian akan mengunjungi Stasiun Tawang Semarang, yaitu stasiun utama yang masih berfungsi hingga saat ini.

Setelah puas mengunjungi bangunan bersejarah seputar perkeretaapian pertama di Indonesia, para wisatawan akan diajak menaiki kereta api menyusuri jalur pertama kerata api pertama di Indonesia, yaitu jalur Semarang – Tanggung. Sesampainya di Stasiun Tanggung, peserta wisata akan diajak menjelajahi stasiun tersebut yang masih terbuat dari kayu jati. Bahkan tak hanya itu, para peserta wisata akan dijamu dengan sajian kuliner tradisional, yaitu Pecel Pincuk Gambringan.

Jalur Kereta Batavia

Berbicara mengenai sejarah perkeretaapian di Jakarta tidak lepas dari Stasiun Jakarta Kota. Stasiun inilah yang kemudian menjadi meeting point penjelajahan menelusuri sejarah kereta api di Jakarta. Dalam durasi hanya 90 menit saja, para peserta wisata akan diajak berkelana melintasi jalur kereta api yang sudah dioperasikan sejak 1873.

Perjalanan wisata heritage perkeretaapian di Batavia ini akan melintasi jalur dari Batavia menuju Buitenzoor, atau Jakarta menuju Bogor. Sampai di stasiun Bogor, para peserta wisata akan dikenalkan dengan bangunan Stasiun Bogor yang dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda melalui perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) sejak 1872.

Jalur Bogor – Sukabumi – Cianjur

Penjelajahan wisata heritage kereta api di jalur ini dimulai dari Stasiun Bogor menuju Sukabumi. Para peserta akan diajak menyusuri keindahan alam Sukabumi, selain juga beberapa tempat wisata peninggalan era pemerintah Hindia Belanda, seperti kawasan Salabintana dan Situ Gunung.

Dari Sukabumi perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Stasiun Lempegan. Di perjalanan, para peserta akan melintasi terowongan Lempegan yang dibangun dalam periode 1879 – 1882. Nama `Lempegan` sendiri berasal dari bahasa percakapan orang Belanda saat melintasi terowongan tersebut, yaitu ‘Lamp a gan’, yang berarti ‘nyalakan lampu’.

Dari Stasiun Lempegan yang memiliki pemandangan situs megalitik Gunung Padang, para peserta akan diajak menuju timur ke Stasiun Cianjur. Sepanjang perjalanan wisata antara Lempegan – Cianjur, kereta api akan melewati beberapa stasiun kecil, antara lain stasiun Cibeber dan Stasiun Cilaku.


(ibo/igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya