Kebun Bunga Amarilis Jadi Objek Vandal Anak-anak Muda

Saat ramai dikunjungi, kebun bunga amarilis yang menyulap Gunung kidul layaknya Keukenhof Belanda justru menjadi rusak terinjak-injak.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Nov 2015, 12:01 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2015, 12:01 WIB
Tengok Indahnya Rumah Sukadi, Dikelilingi Ribuan Bunga Amarilis
Bunga yang tumbuh dan mekar pada musim awal penghujan dan dikenal dengan Bunga November.

Liputan6.com, Jakarta Setelah gencar diberitakan di media sosial, kebun bunga amarilis yang menyulap Gunungkidul layaknya taman bunga di Keukenhof Belanda ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai kalangan, khususnya anak-anak muda.

Namun demikian, setelah ramai dikunjungi, kebun bunga amarilis milik Sukadi yang berada di Desa Beji, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta ini justru mengalami kerusakan parah akibat terinjak-injak. Pengunjung yang datang dan berfoto ria di tengah kebun membuat bunga-bunga amarilis hancur terinjak.

Bunga amarilis rusak terinjak-injak pengunjung. / foto: pertamax7

Hal tersebut juga dibenarkan sebuah situs perjalanan pertamax7.com yang menampilkan foto bunga amarilis hancur terinjak anak-anak muda yang datang berkunjung. “Hanya butuh empat hari untuk mengubah yang indah jadi rusak,” ujar Ahong dalam komentarnya di situs tersebut.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Jumat (27/11/2015), keberadaan bunga amarilis tersebut berawal dari sekadar keisengan Sukadi menanam bunga di halaman rumahnya. Namun saat dirinya menjual kelapa di pinggi jalan Yogyakarta-Wonosari, ada beberapa pengendara yang melintas dan membeli bunga miliknya.

Modal awal Sukadi membudidayakan bunga Amarilis isekitar Rp 2 juta di atas lahan seluas 2.350 meter persegi. Setangkai bunga biasa dijual dengan harga Rp 5 ribu. Namun sayang, saat gencar diberitakan dan mendapat banyak kunjungan, kebun bunga amarilis yang indah dipandang ini menjadi rusak tak terkendali.

 

(Ibo) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya