Butet Manurung Tinggalkan Gemerlap Jakarta Demi Sokola Rimba

Mengenal lebih dekat sosok Saur Marlina Manurung atau Butet Manurung pendiri dari Sokola Rimba di sini.

oleh Annissa Wulan diperbarui 21 Agu 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2016, 08:00 WIB
1999 Meninggalkan Gemerlap Jakarta, Inilah Sosok Butet Manurung
Mengenal lebih dekat sosok Saur Marlina Manurung atau Butet Manurung pendiri dari Sokola Rimba di sini.

Liputan6.com, Jakarta Saur Marlina Manurung atau biasa dikenal dengan nama Butet Manurung sosok di balik berdirinya Sokola yang mengajarkan baca-tulis bagi anak-anak suku Anak Dalam di kawasan konservasi Taman Nasional Bukit Duabelas atau TNBD, Jambi, Sumatra Selatan. 

Wanita Batak kelahiran Jakarta, 21 Februari 1972 ini memang memiliki kecintaan terhadap petualangan. Sehingga ketika kuliah ia mengambil dua jurusan sekaligus, Antropologi dan Sastra Indonesia di Universitas Padjadjaran Bandung.

Lulus sebagai sarjana dan master di bidang Antropologi, Butet bekerja di Warung Informasi Konservasi atau WARSI, sebuah LSM yang berkonsentrasi terhadap isu konservasi hutan di Sumatra, pada tahun 1999.

Misi yang diberikan kepada Butet Manurung saat itu adalah mengajarkan baca-tulis bagi anak-anak suku Anak Dalam di kawasan konservasi Taman Nasional Bukit Duabelas atau TNBD, Jambi, Sumatra Selatan. Inilah yang menjadi awal mula Butet Manurung dan empat temannya mendirikan Sokola.

Sokola adalah organisasi non profit yang menyediakan kesempatan pendidikan bagi masyarakat marjinal di pelosok Indonesia. Perjuangan Butet Manurung untuk mendirikan Sokola ini bukanlah sebuah perkara mudah. Bertahun-tahun masuk-keluar hutan dan ditolak mentah-mentah oleh Orang Dalam, karena ketakukan pendidikan akan mengubah adat istiadat mereka.

Butet Manurung di tengah-tengah anak-anak dari suku Anak Dalam.

Namun, tak ada hal baik yang sia-sia. Sebagai seorang pendidik dan aktivis, Butet Manurung berhasil menerima berbagai penghargaan internasional. Seperti Man and Biosphere (UNESCO/2011), Hero of Asia (TIME Magazine/2004), Ashoka Fellow (2006), Asia Young Leader (2007), Young Global Leader (2009), Ernst and Young Indonesian Social Entrepreneur of the Year (2012), dan Asia Nobel Prize (Ramon Magsaysay Award/2014).

Penghargaan Hero of Asia dari TIME Magazine tahun 2004 untuk Butet Manurung.

Menyelesaikan pendidikan master di jurusan Antropologi Terapan, Butet Manurung melanjutkan studinya di Australian National University bidang Pembangunan Partisipatif pada tahun 2012. Ia juga mengikuti kursus Global Leadership and Public Policy di Harvard Kennedy School, Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Butet Manurung.

Perjalanan hidup ini ia tuliskan dalam sebuah buku berjudul Sokola Rimba yang terbit di tahun 2007 dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris berjudul The Jungle School di tahun 2012.

Tak hanya itu, Sokola Rimba diangkat menjadi sebuah film berjudul Sokola Rimba karya Mira Lesmana dan Riri Riza di tahun 2014 yang juga diputar di berbagai festival film internasional.

Saat ini, Butet Manurung memiliki seorang anak laki-laki berusia 18 bulan, hasil pernikahannya dengan pria berkebangsaan Australia.

Ingin tahu kabar terbaru Butet Manurung? Saksikan Inspirato hanya di liputan6.com pada tanggal 23 Agustus pukul 12.30 WIB-selesai.

1. Menristek Dikti, Mohamad Nasir 12.30 -13.00
2. Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir 13.15-13.45
3. Pendiri Sokola Rimba, Butet Manurung  14.00-14.30
4. Dirjen Pajak, Ken Dwijugiasteadi 14.45 -15.15
5. Desainer, Didiet Maulana 15.30-16.00

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya